Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘iseng’ Category

Baru saja saya menyinggung orang.. saya bingung kok jadi tersinggung ? maksud saya kan nggak mau menyinggung…. tapi saya diberitahu teman dia tersinggung oleh saya…..pernahkah anda mengalami hal serupa ?

Awalnya saya tidak habis pikir kok dia tersinggung sih ? Wong hal tersebut benar adanya, dan maksud saya memberi masukan agar dia lebih baik. Kalau tersinggung karena dituduh yg tidak benar itu wajar.. begitu pikiran saya ….

Karena kenyataannya saya menyinggung perasaan org lain walaupun itu bukan tujuan saya, sayapun tidak menyukai hasil tsb. Saya kemudian mencoba mempelajari mengapa orang bisa tersinggung ? Harapannya tentu saja agar saya lebih berhati-hati kedepan dan menjadi pribadi yg lebih baik.

Berikut hasil perenungan saya mengenai ketersinggungan :

1. Menyinggung karena menuduh melakukan sesuatu yg tidak dilakukan / tidak benar.

Ini kesalahan paling parah, tergolong kejahatan. Secara umum ini disebut Fitnah. Secara umum kita tersulut emosinya bila kita di fitnah.  Namun semakin bijak kita.. kita semakin mampu mengelola emosi sekalipun kita difitnah.  Ini pengelolaan emosi tk tinggi. Sudah banyak ulasan mengelola fitnah khususnya dalam kisah kisah religi. jadi ketersinggungan tipe ini anda bisa belajar dari banyak contoh kisah religi.

2.  Menyinggung karena menyampaikan suatu kebenaran namun bersifat kesukaan, umumnya masalah fisik.

Ini juga lumayan parah, setidaknya ini melawan kepatutan atau sopan santun. Secara umum ini disebut penghinaan. Misalnya : kamu jelek, kamu pendek. Walaupun benar secara umum orang tersebut wajahnya jelek atau pendek, namun menyampaikannya secara langsung apalagi di depan umum ini sangat tidak sopan dan yang bersangkutan hampir selalu merasa terhina.

Pengelolaan ketersinggungan ini lebih rendah dibandingkan difitnah, walaupun tidak bisa dikatakan mudah.  Makin dewasa kita makin memahami kekuatan kelemahan kita.. maka makin mudah kita mengelolanya.  Menyadari tidak ada manusia sempurna, setiap manusia punya kelemahan dan kelebihan..kebesaran hati menerimanya.

Ketersinggungan ini juga dipengaruhi oleh cara penyampaian .  Jika cara penyampaiannya kasar maka emosi akan lebih mudah meletup… tapi bila dalam canda mungkin akan berbeda.. dan semua itu bergantung pada  hubungan diantara penghina dan yang dihina.  Hubungannya semakin baik maka emosi lebih mudah dikendalikan.

3. Menyinggung karena menyampaikan kebenaran yg tdk menyangkut  kesukaan atau fisik.

Disini lebih rumit lagi. Biasanya masing-masing baik yg menyampaikan maupun yg menerima sama sama merasa benar dan menyalahkan pihak lain. Konflik tak terduga sering terjadi karena hal ini. Perbedaan prinsip, wawasan, budaya, latar belakang pendidikan, dll merupakan penyebabnya. Banyak sekali contoh untuk hal ini, dan masih memungkinkan untuk dibagi kedalam berbagai kategori ketersinggungan.

Misalnya : Kamu itu sering banget telat ! ; Kamu kurang disiplin ! ; Kamu perlu belajar lebih banyak mengenai (hal tertentu) ! ; Kamu sebaiknya lebih bijaksana (dalam bertindak sesuatu) ! ; Kamu harus lebih melihat kepentingan yang lain dong ! ; Kamu itu salah ! ; Kamu itu sombong ! ; Orang jawa itu kalau bicaranya muter muter, ;  dll

Dari pihak yang menyampaikan,  ini adalah fakta… tidak perlu tersinggung.  Tapi kenyataannya ini bisa dipersepsikan lain oleh yang menerima dan sangat menyinggung. Derajat ketersinggungannya (kontinumnya)  sangat lebar…bergantung taraf kebenaran dan pengelolaan emosi yg dilihat kedua belah pihak. Ketersinggungan bisa sampai :

– Merasa dihina bahkan sampai merasa difitnah

– Bisa juga sebenarnya mengakui kebenarannya tetapi angkuh menerima masukan atau

– Bisa juga berterimakasih..sama sekali tdk tersinggung… karena kebesaran hati menerima masukan.

Oleh karena itu, menyamakan persepsi atau sudut pandang serta membuka diri untuk menerima masukan adalah kunci sukses mengelola ketersinggungan kategori ini.

Sementara untuk yg menyinggung lebih berhati-hati… lihat/perhatikan atau duga kepekaan penerima akan hal yg mau disampaikan.

Masing masing contoh kasus diatas sebenarnya bisa dibahas lebih dalam lagi baik dari sisi pemberi pesan (yg menyinggung) atau penerima pesan (yg tersinggung).

4. Ketersinggungan karena menyampaikan pujian

Ini jelas-jelas menyampaikan hal positif, tapi tetap saja bisa terjadi ketersinggungan. Sekalipun yang menyampaikan bermaksud tulus, bisa saja yg menerima menganggap sindiran. cibiran, atau ledekan.  Selain faktor ketulusan penyampaian, ketersinggungan ini dipengaruhi juga oleh tingkat kepercayaan antara pemberi pesan dan yang menerima pesan.  Hubungan yang makin baik dimana kepercayaan meningkat, maka ketersinggungan akan lebih mudah dihindari.

Nah ada yg mau menyempurnakan teori ini ?

Read Full Post »

Semua tentu sudah tahu apa yg telah dihasilkan FOKE selama 5 thn.  Dengan minimnya prestasi dan  buruknya kinerja …. Apakah pantas kita memilih FOKE kembali ? Bahkan seharusnya pertanyaannya apakah pantas FOKE mencalonkan diri lagi ? Namun kenyataannya FOKE memang mencalonkan diri lagi….. Kenapa kok nekad ya ? Bahkan terkesan mati matian ? Tentunya banyak kepentingan disini. APBD senilai hampir 140T tentunya sangat menarik para penguasa (partai berkuasa) saat ini untuk menambah pundi pundi kekayaan pribadi dan juga untuk kepentingan kotor golongan dan partainya.

Apa yg telah dilakukan dalam pemerintahannya selama 5 tahun ini tentu akan sangat mengkhawatirkan bila penggantinya adalah org yang bersih, jujur dan berjuang murni utk kepentingan rakyat banyak.  Jika tdk menjabat lagi… maka seluruh kesalahannya akan terkuak … tentu saja seperti bunuh diri menyerahkan kepada yg baru.

Kalap dengan kekalahan putaran pertama…karena track record yg buruk dan janjinya yg tdk dpt dipercaya lagi… maka hanya dengan isu SARA lah ia bisa menjatuhkan lawannya…tidak ada lagi yg bisa dibanggakan.  Sungguh sangat disesalkan isu SARA ini seolah direstui oleh sebagian pemimpin yg menyatakan dirinya negarawan dan juga para ulama

Apakah memilih Foke yg muslim dengan kinerja buruk dan bahkan bisa dikatakan penuh dosa karena kekuasaannya lebih berpihak pada penguasa kotor dibandingkan kepentingan rakyatnya adalah pilhan yg baik ? Apakah memilih Jokowi yg berpasangan dengan Ahok merupakan kesalahan dan dosa bagi umat muslim ? Sungguh prihatin dan menyedihkan bila banyak yg setuju dng hal ini…

Maka tokoh sekelas Jokowi … sebuah mutiara yg muncul dari lumpur politik hitam negeri ini… kini terancam akan tersingkir….. seorang tokoh yg jelas jelas sudah terbukti jujur, mengabdi pada rakyat, bekerja dengan sungguh sungguh, cekatan, pintar, memahami sistem dan manajemen yg baik, transparans, mengayomi, mau mendengar……menjadi tersudutkan dan seolah tdk layak dipilih……hanya karena difitnah mempunyai org tua non muslim dan dipersalahkan karena berpasangan dengan Ahok yg keturunan cina dan non muslim.

……dengan kedok doktrin agama seolah memastikan bahwa pemimpin muslim pasti lebih baik dari non muslim. Ayat al’quran digiring menjadi pembenaran utk tidak memilih Jokowi-Ahok karena pemahaman yg cetek terhadap ayat al qur’an tanpa memperhatikan azbabun nuzulnya ……

Saya sangat setuju dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, bahwa lebih baik pemimpin non muslim yg adil karena warga muslim pun akan mendpt perlakuan adil, daripada pemimpin muslim yg zhalim karena warga muslimnya pun akan di dzolimi. Salut juga akan dukungan bpk Jusuf Kalla…yg mengatakan FOKE terlalu banyak dosa dan Jokowi lebih pantas pimpin Jakarta, demikian juga dukungan dari Yenny Wahid…. Tokoh tokoh muslim yang tetap berada dipihak yg benar tidak terseret kepentingan politik sesaat.  Belum lagi dukungan artis artis seperti rano karno, deddy mizwar, slamet raharjo, addie ms, juga slank … semoga semakin banyak yg menyatakan dukungan melawan kezholiman ini….

Cobalah simak dan bandingkan dengan track record jokowi dan ahok selama mereka memimpin, apa yang dihasilkan, bagaimana mereka dicintai.

Banyak juga yg apatis dengan Jokowi karena toh didukung partai juga…..mohon disimak… Jokowi bukanlah tokoh yg mudah dikendalikan partai. Dia buktikan di solo tdk dapat dintervensi oleh PDI bahkan gub-nyapun dilawan (yg dari PDI juga) saat memutuskan menolak pembangunan suatu mall karena tdk sesuai dengan kepentingan rakyat solo saat itu.  Jokowi juga tidak tunduk pada Prabowo sekalipun, saat Jokowi diminta menjadi DKI2, beliau dengan tegas menyatakan lebih baik tetap di Solo daripada jadi DKI2… maka Prabowo pun ikuti keinginan Jokowi jadi DKI1. Bukti seorang pemimpin yg punya sikap dan prinsip yg teguh.

Jokowi tidak berhutang biaya apapun dalam kampanye Pilkada DKI putaran 1… sehingga tidak ada kekhawatiran beliau akan terkontaminasi saat mengambil keputusan nantinya jika menjadi DKI1. Jokowi mengatakan dia hanya berhutang pada rakyat… karena rakyat yg mendukungnya….maka jika terpilih ia akan abdikan dirinya pada rakyatnya….ini bukan jani kosong.. karena telah terbukti di Solo.

Ayo kita bersama bersatu … rapatkan barisan…. Jadilah bagian dari perjuangan bangsa ke arah yg lebih baik….Kita lawan pemimpin dan penguasa yg telah memperburuk kondisi bangsa ini….. ayo selamatkan jakarta .. Ayo selamatkan bangsa dan negara ini dari lingkaran mafia koruptor senayan ! Kita dukung Pasangan Jokowi Ahok memimpin jakarta.

Jika kesempatan kali ini hilang… maka akan semakin sulit bangsa ini bangkit dari penyakit korupsi dan keterpurukan.  Namun bila Jokowi-Ahok berhasil memimpin Jakarta, maka ini akan jadi pemicu munculnya tokoh tokoh bersih, cemerlang dan panutan lainnya…. Maka negeri ini akan bertaburan bintang bintang baru…. maka mimpi negeri ini menjadi negeri yg makmur dan mensejahterakan rakyatnya akan semakin mudah digapai…..

Semoga Allah SWT memberikan pintu pintu kemudahan kepada calon pemimpin yg berniat tulus pada rakyatnya… Aamiin Ya Rabbal Alaamiin.

Dari seorang anak pejuang kemerdekaan negeri ini ! Merdeka !!

Read Full Post »

Kisruh PSSI, Antasari, Sri Mulyani, Nazarudin, Soeharto, Megawati, SBY dll  tak bedanya seperti tokoh sinetron.  Sementara sinetron tanpa kualitas masih terus tayang dengan cerita yang serba berlebihan dan tidak masuk akal, … kita geram!!!! …ternyata itu semua cerminan kehidupan bangsa ini…. banyak kejadian sosial politik mirip dengan cerita sinetron.

Kebenaran jungkir balik, sang penjahat terus berjaya bahkan menjadi pahlawan……. Kejujuran dan moral yang baik terpojok dan menjadi asing, orang-orang dengan mudah tergiring informasi tak peduli sebodoh apapun informasi itu. Penjahat tidak tertangkap tangkap dan terus melakukan kejahatan, orang baik teraniaya.. dan seterusnya….

Mungkin anda masih ingat drama sinetron saat Megawati dipojokkan bahkan dizhalimi oleh rezim orba, dalam sekejab Mega menjadi simbol perjuangan reformasi dan terus menanjak popularitasnya hingga menjadi pemimpin partai terbesar, tak berapa lama muncul gerakan Asal Bukan Mega…..dukunganpun berbalik, dan akhirnya Mega tersungkur….dan tak sedikit yang mencibir Mega hingga kini.

Saat awal gerakan reformasi, kita pun rasanya punya musuh bersama….. Soeharto harus turun. Rasanya saat itu hampir semua rakyat sependapat.  Dan kini setelah reformasi berjalan lebih dari 10 tahun…… Soeharto kembali dirindukan….. sementara makin banyak yang mempersalahkan  gerakan reformasi ……

Kemudian… muncul terus sinetron lainnya seperti kasus Bibit Candra… Antasari …Century dan Sri Mulyani….gayus tambunan…dll…Saya secara pribadi sangat kehilangan tokoh-tokoh sekelas Antasari dan Sri Mulyani dalam kancah republik ini dan sayapun tak habis pikir bagaimana beraninya Gayus Tambunan menawarkan diri menjadi pahlawan pemberantasan korupsi….. beruntung skenario Gayus menjadi pahlawan ini tidak terjadi (atau belum ya ???)..

Kasus yg masih gress  adalah kemelut dalam tubuh PSSI.  Coba perhatikan, saat Arifin Panigoro mendirikan LPI dan menelorkan pemain-pemain naturalisasi disertai prestasi meroketnya pssi  dalam turnamen sepakbola asia tenggara….…banyak pujian atau nada simpati pada keberanian AP melawan arus kepemimpinan Nurdin Halid, hingga akhirnya msayarakat seolah punya musuh bersama yaitu NH. NH pun akhirnya  terdepak.  Namun tiba-tiba saja, dalam sekejab AP pun menjadi bulan-bulanan dan menjadi tokoh antagonis yg dicaci maki masyarakat lewat kel 78. Kini kubu NH pastinya bersorak karena lawan-lawannya yg menjatuhkannya pun tercacimaki dan terpinggirkan juga…..

Kini dimulai sinetron baru… ketua MK (tentunya beliau adalah tokoh protagonis) dalam kasus penyuapan melawan nazarudin (antagonis).  Saat ini semua masih percaya pada kredibilitas dan integritas ketua MK…. Apakah dengan berjalannya waktu  nasibnya akan sama dengan yang lain ?  Tentunya kita berharap bahwa tokoh protagonis ini akan tetap dicintai dan tetap berujung pada  kemenangan akan keadilan dan kebenaran….. tapi mungkinkah sinetron ini happy ending ? sementara yang lain bernasib naas ?????

Kebenaran menjadi kabur.., mana pahlawan mana pecundang……opini masyarakat begitu mudah berubah….. akibatnya negeri ini tetap carut marut…..larut dalam pusaran kehancuran moral dan keadilan….tentu saja ini membuang semua kesempatan terciptanya masyarakat adil dan makmur seusai visi atau cita cita bangsa yang tertera dalam mukadimah UUD 45

Maka, Janganlah mencaci sinetron kita (putri yg tertukar, dll) …. Karena itu cerminan kondisi masyarakat kita saat ini……..Selagi anda turut ambil bagian dalam jungkir baliknya kebenaran, anda yang menciptakan sinetron murahan itu !

Kalau mau dan mampu….. teriakkan dan beranilah menegakkan kebenaran…..lawan ketidak adilan….. baru boleh protes sama cerita sinetron kita…….Bisakah ?????

Read Full Post »

Buang sampah sembarangan, tidak lagi membudaya di Jakarta ! Wah senangnya Jakarta menjadi bersih, tertib dan nyaman. Kapankan hal ini terjadi ? Haruskah menunggu Ahlinya ???

Jakarta bisa menjadi bersih, asal dilakukan dengan ketekunan, keseriusan… bukan politik pencitraan, bukan untuk kepentingan golongan apalagi untuk kepentingan pribadi….. tapi betul betul hanya untuk Jakarta yang bersih !

Ayo kita mulai dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan, komunitas pencinta lingkungan dan kebersihan……tidak usah nunggu ahlinya. Kita turun ke lapangan, berbagi tugas… kuncinya bukan program sesaat ! Tetapi kita ciptakan sistem yang berkelanjutan agar budaya bersih terjadi !

Sudah banyak program peduli sungai Ciliwung, bersih-bersih sungai, taman dll…tentu kita patut berterimakasih pada rekan-rekan yang telah menggerakkan program ini….namun saya berandai-andai untuk membuat gerakan yang berbeda… bukan gerakan sesaat…tapi gerakan yang berkelanjutan, gerakan yang akan mengubah Jakarta.

Gerakannya sendiri bisa dilakukan dengan ide yang sangat sederhana, namun realisasi idenya membutuhkan kepemimpinan, komitment dan pengorganisasian yang sangat kuat agar benar-benar efektif mengubah Jakarta dan masyarakatnya……bagaimana caranya ???

Berikut ide sederhana berupa hal-hal kecil yang bisa kita lakukan antara lain :

1.  Membentuk komunitas Relawan yang mau turun ke lapangan untuk bahu membahu mewujudkan Jakarta bersih

2.  Menyepakati standard kebersihan suatu area,  contoh : “Tidak boleh ada sampah berserakan di jalan, trotoar dan halaman”

3.   Membantu tersedianya tempat sampah dan menempatkannya secara tepat di area tersebut baik lokasi, jumlah dan kapasitasnya. Dalam hal ini bisa dijalin kemitraan dengan perusahaan perusahaan atau donatur pribadi.

4.  Membantu menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di area tersebut secara langsung (bukan ceramah, atau seminar dll). Jadi tugas relawan adalah :

  • Mengawasi lapangan
  • Membimbing masyarakat agar berperilaku yg mendukung jakarta bersih, misalnya membuang sampah pada tempatnya.

5.  Memastikan Petugas kebersihan melakukan tugasnya, atau jika memungkinkan relawan terlibat langsung membantu membersihkan area

6.  Menyusun jadwal rutin petugas kebersihan dan pengawas/pembimbing lapangan, minimal jadwal 3 bulanan.  Gerakan ini bersifat rutin bukan sesaat !

7.  Secara berkala melakukan evaluasi hasil gerakan ini, dan memperbaiki cara-cara pengorganisasian sehubungan dengan kenyataan dan perkembangan yang terjadi di lapangan.

8.  Tentunya organisasi juga bisa dikembangkan sesuai kebutuhan. Fungsi-fungsi bisa terbagi menjadi fungsi petugas kebersihan, pengawas, pengadaan sarana, kemitraan, administrasi, penjadwalan, dll. Namun sekali lagi organisasi ini bukan berorientasi keuntungan… ini kerja sosial… murni idealisme jakarta bersih !

9.  Karena sumber daya tentunya ada batasnya, maka gerakan ini harus dimulai dari area atau wilayah kecil sebagai fokus program. Misalnya kita mulai dengan Daerah kota tua  sebagai daerah wisata.  Batasan wilayah percontohan  dapat kita tentukan dengan batasan kelurahan (pinangsia dan roa malaka), atau batasan jalan raya, kali atau apapun disesuaikan dengan sumber daya yang ada.

Gerakan ini juga bisa di duplikasi disetiap wilayah, misalnya jakarta timur, selatan, pusat, dll. Saya yakin gerakan ini akan  segera menyebar, jika area percontohan berhasil dan tentunya banyak sekali masyarakat yang peduli kebersihan lingkungan ……

Diharapkan setelah perilaku masyarakat berubah, sarana dilengkapi, petugas yang dibutuhkan akan sangat berkurang, Relawan bisa mundur teratur… dan selanjutnya dikembalikan kepada pemerintah daerah dalam pengelolaannya.

Perda yang mengatur denda terhadap buang sampah sembarangan bisa diterapkan…..karena sarana dan perilaku sebagian besar masyarakat dan aparat telah berubah dan impian jakarta menjadi bersih pasti terwujud…..

Kalau saya jadi Gubernur tentu lebih mudah menggerakkan aparat dan masyarakat , dan sebenarnya memang ini tugas gubernur, namun sayang saya bukanlah gubernur…..… daripada  capek nunggu ahlinya bergerak…jadi saya berfikir apa yang bisa kita lakukan…..

Mungkinkah ??? semua tergantung kita… apakah anda mau bergabung menjadi Relawan Laskar Bersih ini ???  atau anda mau menyempurnakan ide ini…… silahkan……berikan sumbangsih mu untuk masyarakat dan lingkungan….

Nggak usah nunggu ahlinya…. Capek !

Read Full Post »

Saya kok makin geram ya dengan kondisi Kota Jakarta yang semakin kotor dan macet! di jalan protokol di jalan tikus  apalagi di pasar, terminal…. kotor dan macet seolah jadi budaya Jakarta. Malu bila kita bandingkan dengan kota-kota besar di negara-negara lain, jakarta semakin tertinggal.

Kemana para aparat pemda ? apakah mereka tutup mata dan telinga ? banyak hal yang bisa dilakukan tetapi mereka seperti tidak melakukan apa-apa…. Padahal bang Foke dan aparatnya cukup fokus kerjakan masalah macet dan banjir ! berhasil dalam 2 hal ini, bang foke akan dikenang dan diapresiasi luar biasa.

Masalah transportasi massal untuk mengurangi kemacetan, tak kunjung tuntas…. Bolak balik uji kelayakan dan proses tender…… waktunya juga lambaatt… sekali. Pembangunan sarana jalan tol dan non tol….. tidak ada ketegasan, keputusan maju mundur dan sangat lambat……semua keputusan tergantung untung rugi bagi para pejabat terkait, bukan kepentingan masyarakat yang didahulukan. lihat tulisan terdahulu

Namun diluar proyek-proyek trilyunan itu, sebenarnya banyak hal yang masih bisa dilakukan dalam meningkatkan kemampuan mikro manajemen para aparatnya Bang Foke.   Apakah tidak bisa digerakkan oleh bang Foke agar para walikota, para camat dan bahkan lurah untuk membuat daerahnya bebas kesemrawutan. Saat ini rasanya, kalau di terminal dan pasar…. kotor ,semrawut … itu lumrah…..

Kalau saya jadi bang Foke, saya akan start agar setiap walikota secara terencana membuat sasaran kelurahan/kecamatan bebas kesemrawutan. Misalnya saja  dengan pendisiplinan perilaku angkutan umum dan masyarakat di terminal, halte, pasar dan pusat keramaian lainnya.

Contohnya di prapatan pasar rebo (dekat kampung rambutan) jakarta timur. Jalan layang, tol, lebar jalan sudah memadai… tetapi kesemrawutan tetap terjadi…tidak ada konsistensi penerapan kedisiplinan para pengemudi angkutan umum dan pedagang kaki lima serta masyarakat sekitar.  Sesekali razia…. hanya sesaat terlihat bersih….rapih…tertib.. namun setelah itu… kembali semrawut. Dan Aparat masa bodoh dengan fenomena ini !

Banyak simpul-simpul kemacetan akibat menyempitnya lajur jalan… contoh jalan raya cakung dua titik simpul kemacetan karena penyempitan jalan yang hanya tinggal 50 meteran tetap tidak dituntaskan bertahun-tahun lamanya… dan hingga kini belum jelas kapan hal ini diselesaikan.

Tentunya para pembaca punya banyak contoh dimana seharusnya pemda setempat bisa melkaukan sesuatu untuk mengatasi kesemrawutan….

Bang Foke… jangan sibuk dengan acara seremonial….. jangan sibuk dengan rapat-rapat tender yang sarat kepentingan…..lakukan sesuatu keputusan dan langkah nyata di lapangan !

Bang Foke kerja lebih keras dan nyata dong !

Read Full Post »

Masih hangat dalam ingatan kita, bagaimana pemerintah melalui RPM Konten Multimedia ingin mengontrol internet, facebook, dll.

Dengan teknologi internet, web dan maraknya komunitas berbasis web ini, menyebabkan semakin bebasnya orang berekspresi, dan  juga semakin terbukanya kesempatan orang menjadi pemimpin, menggiring opini publik.

Kita sudah sama-sama menjadi saksi, bagaimana komunitas facebooker mengawal dan mengarahkan kasus bibit chandra…

Perkembangan komunitas dan juga bisnis bisa menjadi sangat liar dan tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu. Saat ini siapapun, termasuk anda, mempunyai peluang menjadi pemimpin yang efektif, pemimpin yang berskala global.  Dapatkah anda bayangkan, bagaimana perkembangan organisasi atau komunitas serta konsep bisnis baru ke depan dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih ?

Sayangnya perubahan yang terjadi, tidak diikuti dengan perubahan praktek-praktek manajemen dan kepemimpinan.  Pemimpin yang masih menginginkan kontrol yang ketat akan menjadi tidak efektif dalam kondisi saat ini.

Bayangkan bagaimana anda bisa mengontrol kontent dari facebook, twitter, dlsb ? Tentu sangat sulit ! Komunitas melakukan kontrol dan koreksinya sendiri.  Ini pun terjadi dalam organisasi kita, dalam komunitas kita.  Sulit kita melakukan kontrol terhadap karyawan atau anggota yang tersebar secara geografis, dan mempunyai akses informasi yang mudah didapat, serta ditambah perubahan lingkungan yang sangat cepat.

Usaha kontrol walaupun masih memungkinkan, namun menjadi sangat tidak efektif dan efisien.  Mengapa tidak sebaiknya mereka diberi wewenang lebih (delegasi), dan kebebasan berkreasi ? Namun seberapa besar kita beri kebebasan ? sejauh mana kita memberi rambu-rambu ?

Perubahan dunia, tentu memerlukan perubahan cara memimpin.  Perubahan cara memimpin tentu memerlukan perubahan  paradigma jika ingin tetap efektif.

Paradigma Empat Lensa memberikan kesempatan bagi anda untuk lebih adaptif terhadap perubahan yang terjadi.  Dengan Empat Lensa kita akan lebih memahami pengetahuan dan pembelajaran, lingkungan, data dan manusia.

Dengan membaca Empat Lensa SBY diharapkan dapat lebih meningkatkan efektivitas keputusannya, misalnya  dalam kasus RPM Kontent multimedia, Kasus Century, ataupun kasus-kasus lainnya.  SBY juga perlu berfikir ulang apakah perlu menggemukkan kabinetnya atau merampingkan kabinetnya.

Selain itu SBY ataupun presiden pengganti nantinya mungkin harus lebih berani memberi kesempatan pada anak-anak muda agar lebih kreatif, cepat bertindak dan memahami perubahan dunia saat ini.  Jangan anggap anak muda tidak dapat berfikir bijak.

Empat lensa mungkin terkesan nyeleneh, kontroversial, terlalu idealis, kurang aplikatif. Namun, jangan salah…., kami sudah membuktikan filosofi empat lensa sangat efektif diterapkan.

Kalau Indonesia mau melakukan lompatan jauh mengejar ketertinggalan, maka terobosan paradigma ini merupakan kesempatan bagi kita.  Ya…. ini sebuah terobosan, sebuah lompatan, untuk hasil yang bukan sekedar baik…tapi untuk hasil yang Maha Dahsyat !  Ayo Indonesia Bangkit dan kejar ketertinggalan.

Jangan ragu untuk berubah, jadilah yang terdepan ……mengutip nasihat AA Gym : mulailah dari diri sendiri, mulailah dari yang kecil, mulailah hari ini……

Bacalah Buku : Empat Lensa – Karya Iman Progoharbowo !

Di toko buku kesayangan anda

Harga  Rp. 59.000,-

Read Full Post »

Sepuluh Ribu Rupiah Sampe Singapura

Saya orang yang rada malas hunting tiket promo karena kurang sabar dan tekun, rada khawatir karena skedul berangkat biasanya masih setahun ke depan, khawatir juga dengan keamanan penerbangannya….ditambah lagi….dikantor saya, akses ke layanan promo spt itu ditutup, dan segudang alasan lainnya….. pokoknya nggak pernah nyoba tiket promo….males aja !

Hingga suatu hari minggu pagi, saya baca koran dan melihat promo besar 1 halaman bisa pergi ke Singapura dengan 10 ribu saja, pemesanan hanya berlaku hari ini ! penasaran…..dan kebetulan ada waktu dan mood lagi bagus… saya buka internet…lihat promo tsb….eh ternyata dalam waktu setengah jam saya sudah mendapatkan tiket murah tersebut untuk saya ,istri dan anak saya.

“Beneran tuh sepuluh ribu ?” Begitu selalu pertanyaan yang diajukan ke saya saat saya menceritakan pengalaman ini.

Hehehe…. Enggak sih…. Ada tambahannya….  Tapi tambahannya tidak sampai Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan hanya sekali jalan…..! tetep murah kan ! Total uang yang saya keluarkan PP Singapura- Cengkareng 3 orang, adalah 1,8 juta ! jadi 1 orang sekitar 600 ribu rupiah PP. Saya mendapatkan tgl keberangkatan 1 bulan dari tgl pemesanan saya (tidak terlalu jauh waktunya jadi bisa lebih mudah merencanakannya), sayapun dengan mudah memilih tgl yang ada tgl merah di tengah minggu, sehingga cuti kantor tdk lama.

Ke Singapura lebih murah daripada ke bali, ke padang, ke medan ataupun daerah lain di dalam negeri, siapa yg tidak tergoda!!!.  Alhamdulillah juga saya masih diberi rizki sehingga adalah uang sejumlah itu. Maka, liburan tanpa rencana pun terjadi. Sayang anak saya yg di Fakultas Kedokteran belum bisa bolos, maka pergilah kami bertiga ke singapura ! Maaf ya reza (anak saya yang di FK), sayang dong melewatkan promo ini hehehe….

Singapura makin ok, Bagaimana Jakarta ?

Memilih Singapura buat berlibur lagi ?  Tadinya juga keluarga saya menolak, ngapain ke singapura lagi, “mending ketempat lain yg belum pernah, sayang waktu dan uangnya” kata mereka.  Tapi ya…., keterbatasan hari libur, waktu cuti, anak sekolah, dan tentu juga dana…membuat negara terdekat menjadi alternatif yang dipilih. “Mau pergi atau nggak ? ” begitu ancam saya hehehe…. Akhirnya kami sepakat pergi ke Singapura kembali, ya tujuan kita ingin coba universal studio suatu destinasi baru bagi turis di singapura.

Dan ternyata, setelah sampai disana… kami pun terkagum-kagum lagi dengan perkembangan negri singa itu… khususnya sarana dan fasilitas bagi para turis.  Dalam waktu 2 tahun (terakhir saya kesana) sudah banyak perubahan.  Singapura, negara kecil itu (sekitar seluas Jakarta mungkin ya), tidak pernah berhenti mempersolek dirinya….

Mulai dari jalur MRT yang terus ditambah sehingga semua tempat pariwisata terjangkau melalui MRT. Stasiun MRT yang terus mempercantik dirinya… dihubungkan dibawah tanah dengan berbagai hotel2 dan mall….sangat nyaman. Apalagi bila kita berada di stasiun penghubung antar jalur (stasiun besar), anak saya berkata: “…stasiun kereta nya sekarang lebih keren dari cengkareng ya Yah”

Kekaguman lainnya, Singapura dengan jumlah turis jauh di atas Indonesia, masih terus berusaha untuk meningkatkan daya tariknya. Selain universal studio yang berkelas dunia, kawasan Marina Bay Sands…. adalah destinasi baru yg membuat singapura layak dikunjungi lagi.  Singapura terus melakukan inovasi menghasilkan produk-produk turisme baru……

Bagaimana dengan Jakarta ?

Mengenai transportasi massal misalnya, Busway yang awalnya menjanjikan… sama bang Foke diterlantarkan selama 2 tahun…., jalur tidak bertambah, jumlah bis yg beroperasi terbatas, SPBU gas terbatas, dan segudang masalah lainnya. Busway masih belum nyaman….Ayo dong bang Foke lengkapi jalur, jml bis dan benahi stasiun, halte & manajemen busway…..

MRT satu jalur saja tidak selesai2…. Itupun banyak diprotes.. yang katanya terlalu mahal, tidak menguntungkan, tidak layak, dll…saya heran kalau MRT dikatakan tidak layak… kok semua negara maju terus menambah jalurnya….Ribuan bahkan jutaan orang termobilisasi oleh MRT di bawah tanah, membuat jalanan di atas menjadi tidak macet, kualitas udara membaik, waktu bisa lebih tepat dan terencana…..semua dibuat nyaman baik di jalan maupun di bawah tanah….

Para LSM, pejabat dan anggota DPR itu…yang sering berkomentar..ini itu “…kalau ke LN mereka pernah naik MRT nggak ya ?” begitu kata anak saya.  Coba bayangkan bila jakarta semua mall, pusat bisnis, mesium/tempat bersejarah, tempat wisata lainnya seperti taman mini, ancol, ragunan, monas, dll terhubung oleh MRT.. … pasti jakarta bebas macet dan jumlah turis bukan tidak mungkin melampaui singapura (baru Jakarta ya bukan Indonesia – ngimpi kali ye).

Saya yakin para pejabat itu mengerti permasalahan… namun sepanjang kebijakan/keputusan tsb tidak bermanfaat untuk dirinya ……nanti dulu !!!!!….. Oh….mengapa mengukur baik buruk hanya dari kepentingan dirinya sendiri ya….…bukan kepentingan masyarakat banyak…..

Ayo bangkit Indonesia ku…!!

Read Full Post »

Setelah akhirnya ikut test ITB juga dan hasilnya diterima, anak saya melepaskan kursinya di ITB dan memilih FKUI.  Namun, tawaran bea siswa dari Jepang yang sangat menggiurkan,  menjadi sebuah kebimbangan/persoalan baru.

Saat ini Ia telah resmi menjadi mahasiswa kedokteran UI karena Ia baru saja registrasi dan sudah mendapatkan kartu mahasiswa dan jacket kuning kebanggaan.  Namun,  Ia pun saat ini telah lolos 2 tahap seleksi untuk penerima bea siswa ke Jepang dengan pilihan jurusan tehnik atau science.  Kami hanya tinggal menunggu wawancara akhir.

Bea siswa Jepang ini dari sisi ekonomi sangat mengiurkan, karena selain biaya kuliah dan buku yang ditanggung, penginapan disediakan, juga mendapatkan uang saku yang lumayan besar. Pendek kata saya bisa bebas merdeka mengenai biaya, bahkan dari pengalaman kakak kelas di Jepang, sangat memungkinkan baginya untuk menabung hingga sekitar 5 juta rupiah per bulan.

Selain alasan ekonomi, tentu saja pengalaman hidup di negara maju, bahasa, exposure internasional, kemandirian adalah suatu nilai lebih jika memilih bea siswa ini. Dalam soal waktu kuliah, di Jepang juga akan memakan waktu 5,5 tahun (sama dengan FK-UI), karena 1,5 tahun pertama diisi dengan belajar bahasa jepang dahulu.

Kelebihan FKUI tentu saja masalah pekerjaan setelah lulus. Ia tidak harus meniti karier, sebagai profesional ia langsung bisa praktek dan bahkan menciptakan lapangan kerja bagi asistennya, perawatnya, dll. Dengan sikap anak saya yang cenderung introvert (lihat karakter anak saya dalam postingan terdahulu), menjadi dokter bukanlah halangan. Sepanjang ia pintar dan trampil dalam bidangnya, maka ia akan dicari pelanggannya.

Namun bila ia masuk ke tehnik atau science, ia tentunya harus meniti karier di sebuah perusahaan, walaupun mungkin saja bisa berwirausaha, namun hal tsb bukanlah hal yang mudah. Belum lagi, kemandiriannya dan kemampuan sosialnya yang masih perlu diasah….. membuat kami khawatir apakah ia mampu mengatasi masalahnya sendiri di negeri orang ? apakah ia mampu mengatasi rasa rindunya pada tanah air dan keluarganya ? dan yang terpenting, apakah nantinya ia bisa meniti karier dengan sukses ?

Pertimbangan lain, kelihatannya saat ini ia enjoy dengan FKUInya …….apakah bijak bila saya mendorong untuknya untuk pergi Ke Jepang dan melepas FKUI nya ???  Bagaimana menurut rekan blogger ???

Read Full Post »

Dalam pidatonya Ibu Sri Mulyani (SM), mengatakan  ‘Mundurnya saya tidak berarti kalah, saya menang ‘ kata SM. Tapi layakkah SM disebut sebagai pemenang ?

Saking sayang dan kagumnya pada beliau saya menuliskan kemunduran beliau dari jabatan Menkeu sekali lagi  …tentu dengan sudut yang berbeda….semoga bermanfaat untuk SM dan untuk kita semua yang masih mencintai Republik ini…

Menurut saya SM belum dapat dikatakan pemenang, jika belum ada perubahan ke arah perbaikan dari apa yang dikeluhkan SM tentang kebijakan dan perilaku pejabat publik, kondisi politik bangsa dan pemimpin negara ini.  SM baru mencapai kemenangan yang tertunda.

Kalau pun menang SM baru memenangkan kemenangan diri… bukan kemenangan publik.  Secara sosial SM gagal atau tidak dapat mempengaruhi idealismenya pada lingkungannya.

Ya, SM tidak kalah, tapi belum menang…… semoga kemenangan akan datang. Hal ini masih harus kita buktikan, harus kita nantikan, bahkan mungkin harus kita bantu…. agar SM menang…. agar Republik tercinta ini menang dari permainan kotor sekelompok orang yang haus kekuasaan dan harta yang bukan haknya.

“Seolah-olah sepertinya negara ini menjadi tanggungjawab Sri Mulyani” demikian SM  mengatakan  dalam pidatonya, sebagai rasionalisasi dari kemundurannya, dan ketidakberdayaanya pada lingkungannya yang sangat kotor.

Betul bu, tidak mungkin ini menjadi tanggung jawab ibu seorang ! Dan dengan kondisi lingkungan yang demikian parahnya, sangat bijaksana bila kita memilih untuk tidak terseret dan memenangkan hati nurani.  Jika saya menjadi Ibu, saya akan mundur sejak saya ditekan untuk menyetujui penggelontoran dana ke Bank Century !

Beliau akui juga dalam pidatonya, terlambat tidak apa-apa…… ok bu. pergumulan batin yang luar biasa menyebabkan ibu lambat memutuskan. Karena saya cinta Ibu, saya bisa mengerti dan memaafkan.

Namun bu…..Ibu adalah Tokoh, salah satu tokoh idola saya.  Bicaralah lebih banyak…… teruslah berjuang untuk memperbaiki keadaan. Janganlah keputusan mundur ini dibarengi dengan embel-embel kesepakatan tidak boleh ini dan itu..tidak boleh bicara ini dan itu….kalau ini yang terjadi…. ibu sudah masuk dalam kolaborasi yang ibu sampaikan…..

Tolong bu….. jangan masuk dalam kesepakatan apapun dengan yang kotor…..

Jujurlah pada diri sendiri… jujurlah pada bangsa ini….. kami akan mendukung.. karena kami tahu hati Ibu tak akan menghianati republik ini.

Jangan klaim sudah menang…… Ibu memang tidak kalah…. tapi Ibu akan menang… kita akan menang …. bila Ibu terus berjuang memperbaiki keadaan ini.

Salam dari kami yang masih yakin bangsa ini bisa diselamatkan…..

Read Full Post »

Coba kita simak kembali pernyataan Sri Mulyani (SM) yang merasa menang dengan keputusannya mundur dari kabinet.  Benarkah Ia menang ? Kalau Ia menang, siapa yang Ia kalahkah ? ataukah sebenarnya Ia kalah ?

Saya terus terang termasuk pengagum SM, buat saya Ia bukan saja wanita yang pandai, tapi juga mempunyai integritas yang tinggi, prinsip yang kokoh, kuat namun luwes dalam menempatkan diri.  Tak perlu dijelaskan mengapa demikian, kiprahnya sudah banyak diketahui khalayak.

Yang ingin saya soroti disini, apakah Ia benar-benar menang dengan keputusan mundur seperti yang diklaim SM di sebuah kampus ?

SM mengatakan menang karena merasa ia tidak terseret dalam kartel politik yang sarat konflik kepentingan.  Ya….. dalam hal ini SM tidak terkalahkan oleh tekanan kepentingan tersebut.  Namun apakah layak disebut pemenang ?

Bila kita cermati, kemenangan SM ini barulah sebatas kemenangan diri, tetapi belum merupakan kemenangan publik, atau secara sosial SM belum dapat dikatakan menang….

Karena SM memilih mundur, dan SM tidak mampu mengubah dan memperbaiki lingkungannya agar prinsip dan nilai-nilai SM yang baik dapat ditularkan bahkan diadopsi oleh lingkungannya. SM kalah dalam lingkungan terdekatnya…..

Sangat disayangkan, Tokoh SM harus mundur dan kalah oleh konflik kepentingan yang ada.  Namun apakah kekalahan ini sebuah kemenangan tertunda ? Saya masih berharap demikian....

Semua itu tentu berpulang pada dampak dan reaksi keputusan mundurnya SM , serta upaya lanjutan SM untuk mengimplementasikan idealismenya pada masyarakat luas, khususnya Bangsa Indonesia.

Apa yang SM katakan di kampus tersebut, memang sangat bermakna, selain menyebutkan buruknya iklim politik negeri ini,  Ia juga menyebutkan adanya kepalsuan dalam demokrasi saat ini.  Seolah-olah demokrasi, tetapi sebenarnya bukan, bahkan ia menyebutkan ini seperti orde baru…..

Kalau dampak pidato ini terus bergulir dan berdampak pada perubahan….. tentu ada harapan keputusan SM adalah sebuah kemenangan tertunda. Tapi jika SM berhenti sampai disitu…..bisa jadi Ia benar-benar kalah secara publik.

SM adalah seorang tokoh, Ia punya tanggung jawab untuk terus berjuang memperbaiki keadaan  ini…… Ayo ….. Jangan berhenti sampai disini…..

Jangan merasa menang dengan tindakan mundur…. perjuangan masih panjang… Indonesia perlu berubah dan bangkit…….berjuanglah terus SM…  bongkar dan basmi praktik-praktik politik kotor di negeri ini……yakinlah banyak yang mendukung hati nuranimu…..

Salam- progoharbowo

Read Full Post »

Older Posts »