Dalam pidatonya Ibu Sri Mulyani (SM), mengatakan ‘Mundurnya saya tidak berarti kalah, saya menang ‘ kata SM. Tapi layakkah SM disebut sebagai pemenang ?
Saking sayang dan kagumnya pada beliau saya menuliskan kemunduran beliau dari jabatan Menkeu sekali lagi …tentu dengan sudut yang berbeda….semoga bermanfaat untuk SM dan untuk kita semua yang masih mencintai Republik ini…
Menurut saya SM belum dapat dikatakan pemenang, jika belum ada perubahan ke arah perbaikan dari apa yang dikeluhkan SM tentang kebijakan dan perilaku pejabat publik, kondisi politik bangsa dan pemimpin negara ini. SM baru mencapai kemenangan yang tertunda.
Kalau pun menang SM baru memenangkan kemenangan diri… bukan kemenangan publik. Secara sosial SM gagal atau tidak dapat mempengaruhi idealismenya pada lingkungannya.
Ya, SM tidak kalah, tapi belum menang…… semoga kemenangan akan datang. Hal ini masih harus kita buktikan, harus kita nantikan, bahkan mungkin harus kita bantu…. agar SM menang…. agar Republik tercinta ini menang dari permainan kotor sekelompok orang yang haus kekuasaan dan harta yang bukan haknya.
“Seolah-olah sepertinya negara ini menjadi tanggungjawab Sri Mulyani” demikian SM mengatakan dalam pidatonya, sebagai rasionalisasi dari kemundurannya, dan ketidakberdayaanya pada lingkungannya yang sangat kotor.
Betul bu, tidak mungkin ini menjadi tanggung jawab ibu seorang ! Dan dengan kondisi lingkungan yang demikian parahnya, sangat bijaksana bila kita memilih untuk tidak terseret dan memenangkan hati nurani. Jika saya menjadi Ibu, saya akan mundur sejak saya ditekan untuk menyetujui penggelontoran dana ke Bank Century !
Beliau akui juga dalam pidatonya, terlambat tidak apa-apa…… ok bu. pergumulan batin yang luar biasa menyebabkan ibu lambat memutuskan. Karena saya cinta Ibu, saya bisa mengerti dan memaafkan.
Namun bu…..Ibu adalah Tokoh, salah satu tokoh idola saya. Bicaralah lebih banyak…… teruslah berjuang untuk memperbaiki keadaan. Janganlah keputusan mundur ini dibarengi dengan embel-embel kesepakatan tidak boleh ini dan itu..tidak boleh bicara ini dan itu….kalau ini yang terjadi…. ibu sudah masuk dalam kolaborasi yang ibu sampaikan…..
Tolong bu….. jangan masuk dalam kesepakatan apapun dengan yang kotor…..
Jujurlah pada diri sendiri… jujurlah pada bangsa ini….. kami akan mendukung.. karena kami tahu hati Ibu tak akan menghianati republik ini.
Jangan klaim sudah menang…… Ibu memang tidak kalah…. tapi Ibu akan menang… kita akan menang …. bila Ibu terus berjuang memperbaiki keadaan ini.
Salam dari kami yang masih yakin bangsa ini bisa diselamatkan…..