Ya ! Saya masuk gereja mengikuti peribadatan…. … setelah peribadatan itu selesai dan mereka mengetahui saya muslim, jemaat gereja tersebut (orang indonesia yang tinggal di Jerman) dengan sukarela memberi saya uang DM dalam jumlah yang cukup banyak sebagai tanda simpati….
Untuk yang baru membaca bag 3 ini … anda bisa membaca tulisan sebelumnya dengan mengklik ..bag 2 dan atau bag 1.
Setelah itu saya diajak oleh Ibu Yayuk yang baik tsb untuk menginap di rumah beliau di pinggiran kota Frankfurt. Saya pun diberi pakaian untuk ganti, pakaian dalam dan Jacket. Atas bantuan keluarga ibu yayuk pula saya membuat paspor baru di Boon Jerman.
Alhamdulillah pengurusan paspor baru lancar…… Namun yang agak lucu, sementara semua orang/pihak membantu saya, pihak kedutaan tidak membantu apapun selain tetap memungut biaya cukup besar (seratus DM lebih) … ya…tanpa ada bantuan apapun ! kekhawatiran terjadi karena Visa ke Syria tidak dapat saya peroleh, namun pihak penyelenggara seminar menjamin saya dapat masuk Syria tanpa visa…. semoga.
Setelah urusan selesai saya pun kembali ke Frankfurt…. ini seperti piknik saja, saya bisa melihat pemandangan negri Jerman dengan menggunakan mobil Audi milik keluarga ibu yayuk. Malam hari setiba di rumah ibu Yayuk, suami bu Yayuk (saya lupa namanya) menghubungi perkumpulan orang muslim Indonesia di Jerman.
Bapak ketua perkumpulan tsb (saya juga lupa namanya, katakanlah pak Achmad) mengajak saya menginap di rumahnya saja … ngak enak katanya orang muslim kok ditolong orang kristen…… well.., akhirnya saya di antar ke rumah bapak Achmad.
Karena ticket saya ke Syria baru bisa berangkat 2 hari lagi, maka saya pun akhirnya menikmati kota Frankfurt setelah di ajak berkeliling oleh putra-putri pak Achmad. Perkumpulan orang muslim pun kemudian memberikan bantuan juga kepada saya, walaupun saya katakan tidak perlu… mereka memaksa saya untuk menerima bantuan tanda simpati ….. ya dengan mengucap terimakasih dan syukur alhamdulillah saya akhirnya menerima semua bantuan tsb.
Selanjutnya semua mengalir dengan indahnya, walaupun sedikit tegang saat di Damaskus karena tanpa visa tapi akhirnya saya bisa mendapatkan koper saya, bisa melalui imigrasi setempat yang sangat menyeramkan (tentara dimana-mana sperti perang….bandara gelap dan kumuh seperti terminal …) namun akhirnya dapat mengikuti seminar dan training walau sudah terlambat 5 hari….
Kebahagiaan tidak berhenti sampai disini…. semua laporan kehilangan saya (karena ada surat dari kepolisian Jerman) uang dan kamera diganti semua oleh pihak penyelenggara (Pemerintah Jerman). Bayangkan…. semua kehilangan di ganti…. mendapat bantuan (uang nambah) ….mendapat pakaian/jacket….. belanja oleh-oleh di jerman…. jalan-jalan selama 4 hari gratis di Frankfurt dan sekitarnya …..ikut seminar….mendapat uang saku …..
Benar-benar sengsara membawa nikmat ….sebuah pengalaman tak terlupakan ……
Note : Kepada ibu yayuk dan keluarga … Pilot garuda yang menawarkan penginapan … ketua perkumpulan muslim di jerman saat itu dan putra-putrinya … saya kehilangan kontak (karena kartu-kartu dan surat lenyap saat saya pindah rumah) …… ingin rasanya bertemu lagi …….sekali lagi mengucapkan terimakasih banyak atas bantuannya .. sehingga saya bisa melalui musibah tsb dengan happy …dan akhirnya sayapun bisa menulis cerita ini kepada anda semua.