Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘sosial’

Baru saja saya menyinggung orang.. saya bingung kok jadi tersinggung ? maksud saya kan nggak mau menyinggung…. tapi saya diberitahu teman dia tersinggung oleh saya…..pernahkah anda mengalami hal serupa ?

Awalnya saya tidak habis pikir kok dia tersinggung sih ? Wong hal tersebut benar adanya, dan maksud saya memberi masukan agar dia lebih baik. Kalau tersinggung karena dituduh yg tidak benar itu wajar.. begitu pikiran saya ….

Karena kenyataannya saya menyinggung perasaan org lain walaupun itu bukan tujuan saya, sayapun tidak menyukai hasil tsb. Saya kemudian mencoba mempelajari mengapa orang bisa tersinggung ? Harapannya tentu saja agar saya lebih berhati-hati kedepan dan menjadi pribadi yg lebih baik.

Berikut hasil perenungan saya mengenai ketersinggungan :

1. Menyinggung karena menuduh melakukan sesuatu yg tidak dilakukan / tidak benar.

Ini kesalahan paling parah, tergolong kejahatan. Secara umum ini disebut Fitnah. Secara umum kita tersulut emosinya bila kita di fitnah.  Namun semakin bijak kita.. kita semakin mampu mengelola emosi sekalipun kita difitnah.  Ini pengelolaan emosi tk tinggi. Sudah banyak ulasan mengelola fitnah khususnya dalam kisah kisah religi. jadi ketersinggungan tipe ini anda bisa belajar dari banyak contoh kisah religi.

2.  Menyinggung karena menyampaikan suatu kebenaran namun bersifat kesukaan, umumnya masalah fisik.

Ini juga lumayan parah, setidaknya ini melawan kepatutan atau sopan santun. Secara umum ini disebut penghinaan. Misalnya : kamu jelek, kamu pendek. Walaupun benar secara umum orang tersebut wajahnya jelek atau pendek, namun menyampaikannya secara langsung apalagi di depan umum ini sangat tidak sopan dan yang bersangkutan hampir selalu merasa terhina.

Pengelolaan ketersinggungan ini lebih rendah dibandingkan difitnah, walaupun tidak bisa dikatakan mudah.  Makin dewasa kita makin memahami kekuatan kelemahan kita.. maka makin mudah kita mengelolanya.  Menyadari tidak ada manusia sempurna, setiap manusia punya kelemahan dan kelebihan..kebesaran hati menerimanya.

Ketersinggungan ini juga dipengaruhi oleh cara penyampaian .  Jika cara penyampaiannya kasar maka emosi akan lebih mudah meletup… tapi bila dalam canda mungkin akan berbeda.. dan semua itu bergantung pada  hubungan diantara penghina dan yang dihina.  Hubungannya semakin baik maka emosi lebih mudah dikendalikan.

3. Menyinggung karena menyampaikan kebenaran yg tdk menyangkut  kesukaan atau fisik.

Disini lebih rumit lagi. Biasanya masing-masing baik yg menyampaikan maupun yg menerima sama sama merasa benar dan menyalahkan pihak lain. Konflik tak terduga sering terjadi karena hal ini. Perbedaan prinsip, wawasan, budaya, latar belakang pendidikan, dll merupakan penyebabnya. Banyak sekali contoh untuk hal ini, dan masih memungkinkan untuk dibagi kedalam berbagai kategori ketersinggungan.

Misalnya : Kamu itu sering banget telat ! ; Kamu kurang disiplin ! ; Kamu perlu belajar lebih banyak mengenai (hal tertentu) ! ; Kamu sebaiknya lebih bijaksana (dalam bertindak sesuatu) ! ; Kamu harus lebih melihat kepentingan yang lain dong ! ; Kamu itu salah ! ; Kamu itu sombong ! ; Orang jawa itu kalau bicaranya muter muter, ;  dll

Dari pihak yang menyampaikan,  ini adalah fakta… tidak perlu tersinggung.  Tapi kenyataannya ini bisa dipersepsikan lain oleh yang menerima dan sangat menyinggung. Derajat ketersinggungannya (kontinumnya)  sangat lebar…bergantung taraf kebenaran dan pengelolaan emosi yg dilihat kedua belah pihak. Ketersinggungan bisa sampai :

– Merasa dihina bahkan sampai merasa difitnah

– Bisa juga sebenarnya mengakui kebenarannya tetapi angkuh menerima masukan atau

– Bisa juga berterimakasih..sama sekali tdk tersinggung… karena kebesaran hati menerima masukan.

Oleh karena itu, menyamakan persepsi atau sudut pandang serta membuka diri untuk menerima masukan adalah kunci sukses mengelola ketersinggungan kategori ini.

Sementara untuk yg menyinggung lebih berhati-hati… lihat/perhatikan atau duga kepekaan penerima akan hal yg mau disampaikan.

Masing masing contoh kasus diatas sebenarnya bisa dibahas lebih dalam lagi baik dari sisi pemberi pesan (yg menyinggung) atau penerima pesan (yg tersinggung).

4. Ketersinggungan karena menyampaikan pujian

Ini jelas-jelas menyampaikan hal positif, tapi tetap saja bisa terjadi ketersinggungan. Sekalipun yang menyampaikan bermaksud tulus, bisa saja yg menerima menganggap sindiran. cibiran, atau ledekan.  Selain faktor ketulusan penyampaian, ketersinggungan ini dipengaruhi juga oleh tingkat kepercayaan antara pemberi pesan dan yang menerima pesan.  Hubungan yang makin baik dimana kepercayaan meningkat, maka ketersinggungan akan lebih mudah dihindari.

Nah ada yg mau menyempurnakan teori ini ?

Read Full Post »

Singapura makin ok, Bagaimana Jakarta ?

Memilih Singapura buat berlibur lagi ? Tadinya juga keluarga saya menolak, ngapain ke singapura lagi, “mending ketempat lain yg belum pernah, sayang waktu dan uangnya” kata mereka. Tapi ya…., keterbatasan hari libur, waktu cuti, anak sekolah, dan tentu juga dana…membuat negara terdekat menjadi alternatif yang dipilih. “Mau pergi atau nggak ? ” begitu ancam saya hehehe…. Akhirnya kami sepakat pergi ke Singapura kembali, ya tujuan kita ingin coba universal studio suatu destinasi baru bagi turis di singapura.

Dan ternyata, setelah sampai disana… kami pun terkagum-kagum lagi dengan perkembangan negri singa itu… khususnya sarana dan fasilitas bagi para turis. Dalam waktu 2 tahun (terakhir saya kesana) sudah banyak perubahan. Singapura, negara kecil itu (sekitar seluas Jakarta mungkin ya), tidak pernah berhenti mempersolek dirinya….

Mulai dari jalur MRT yang terus ditambah sehingga semua tempat pariwisata terjangkau melalui MRT. Stasiun MRT yang terus mempercantik dirinya… dihubungkan dibawah tanah dengan berbagai hotel2 dan mall….sangat nyaman. Apalagi bila kita berada di stasiun penghubung antar jalur (stasiun besar), anak saya berkata: “…stasiun kereta nya sekarang lebih keren dari cengkareng ya Yah”…

Kekaguman lainnya, Singapura dengan jumlah turis jauh di atas Indonesia, masih terus berusaha untuk meningkatkan daya tariknya. Selain universal studio yang berkelas dunia, kawasan Marina Bay Sands…. adalah destinasi baru yg membuat singapura layak dikunjungi lagi. Singapura terus melakukan inovasi menghasilkan produk-produk turisme baru……

Bagaimana dengan Jakarta ?

Mengenai transportasi massal misalnya, Busway yang awalnya menjanjikan… sama bang Foke diterlantarkan selama 2 tahun…., jalur tidak bertambah, jumlah bis yg beroperasi terbatas, SPBU gas terbatas, dan segudang masalah lainnya. Busway masih belum nyaman….Ayo dong bang Foke lengkapi jalur, jml bis dan benahi stasiun, halte & manajemen busway…..

MRT satu jalur saja tidak selesai2…. Itupun banyak diprotes.. yang katanya terlalu mahal, tidak menguntungkan, tidak layak, dll…saya heran kalau MRT dikatakan tidak layak… kok semua negara maju terus menambah jalurnya….Ribuan bahkan jutaan orang termobilisasi oleh MRT di bawah tanah, membuat jalanan di atas menjadi tidak macet, kualitas udara membaik, waktu bisa lebih tepat dan terencana…..semua dibuat nyaman baik di jalan maupun di bawah tanah….

Para LSM, pejabat dan anggota DPR itu…yang sering berkomentar..ini itu “…kalau ke LN mereka pernah naik MRT nggak ya ?” begitu kata anak saya. Coba bayangkan bila jakarta semua mall, pusat bisnis, mesium/tempat bersejarah, tempat wisata lainnya seperti taman mini, ancol, ragunan, monas, dll terhubung oleh MRT.. … pasti jakarta bebas macet dan jumlah turis bukan tidak mungkin melampaui singapura (baru Jakarta ya bukan Indonesia – ngimpi kali ye).

Saya yakin para pejabat itu mengerti permasalahan… namun sepanjang kebijakan/keputusan tsb tidak bermanfaat untuk dirinya ……nanti dulu !!!!!….. Oh….mengapa mengukur baik buruk hanya dari kepentingan dirinya sendiri ya….…bukan kepentingan masyarakat banyak…..

Ayo bangkit Indonesia ku…!!
NB : ini tulisan tayang ulang menyambut HUT Jakarta

Read Full Post »

Awalnya saya tidak tahu, kalaupun tahu…. pasti tidak percaya akan angkernya toll JORR.  Maklum saya dan istri seminggu 2-3 kali dimalam hari melewati Toll JORR  dan tidak pernah ada kejadian apa-apa….

Tapi sungguh…. kejadian malam itu (Rabu malam minggu keempat Maret 2010 sekitar pukul 21.00) hingga saat ini saya tidak habis pikir…. apa yang menyebabkan hal itu terjadi…..

Cerita lengkapnya sbb :

Malam itu saya mengendarai kendaraan sedan altis lama (thn 2006), dan istri saya duduk disamping saya. Tidak ada yang istimewa, kita ngobrol ringan di dalam mobil, dan badan terasa segar karena baru saja kami fitness bersama di Celebrity Fitness Pondok Indah Mall.

Rute pulang tentu saja melalui JORR karena rumah kami di Jati Asih. Udara cukup enak, tidak ada bekas hujan sehingga jalan tidak licin, anginpun tidak besar….. semua berjalan normal layaknya malam yang cerah….

Kepadatan lalu lintas pun normal, tidak sepi … tidak juga ramai. Kami berjalan di jalur paling kanan dengan kecepatan 80-90 km/jam, cukup santai.  Saat mendekati daerah pasar minggu kami melihat di jalur tengah (sebelah kiri agak didepan) sebuah ambulance berjalan lebih lambat.

Kamipun dalam sekejap akan melalui ambulance tersebut….. namun saat kami lebih mendekati ambulance tsb…. tiba-tiba mobil saya bergoyang dan selanjutnya seperti terlempar ke sebelah kanan dan hampir saja menabrak baja pemisah jalur di tengah…

Mobil kami tiba-tiba terpelanting ke kiri dan kekanan dengan bunyi berdecit-decit…. oleng kanan kiri…. hampir menabrak ambulance lalu kekanan hampir menabrak jalur pemisah kembali… begitu seterusnya hingga minimal 3 kali kiri kanan dengan suara berdecit-decit…

Istri saya yang duduk di sebelah saya berteriak-teriak  “allahu akbar… ayah..ayah……astaghfirullah ….dll” sambil menangis… sementara saya bergulat untuk mengendalikan mobil yang tiba-tiba sangat sulit dikendalikan….saya fikir ban depan saya kempes karena betul-betul tidak dapat dikendalikan….

Dalam benak saya…. hancurlah… ini mobil….. dan kita tak mungkin selamat….. terbayang anak-anak yang menanti dirumah……dalam kekalutan saya mohon perlindungan dari yang maha Pencipta dan dijauhkan dari mara bahaya..ini….

Aneh bin ajaib…. tidak berapa lama saya pun mampu mengendalikan mobil saya….. dan akhirnya mobil saya dapat berjalan normal lagi…. namun kecepatan saya kurangi hingga  40-60 km/jam. Mungkin kalau bukan sedan… sudah terguling dan terlempar ke luar jalur….

Sementara istri masih menangis dan tidak percaya akan apa yang kita alami, kami pun berangsur tenang… kecepatan mobil akhirnya saya tingkatkan lagi menjadi 60-70km /jam, dan ambulance di samping akhirnya kami lalui.

Namun saat kami sampai di sekitar kampung rambutan, kami bertemu lagi dengan ambulance yang sangat mirip ….Istri saya yang masih ketakutan kembali kaget melihat ambulance yang sama (sebenarnya mungkin mirip) tiba-tiba di depan kita lagi….beruntung akhirnya ambulance tsb melaju ke arah cililitan, sementara kami terus ke arah jati asih

Istri saya berulang mengucap syukur atas lindungan yang telah diberikanNya, sehingga kami terhindar dari kecelakaan maut.

Sampai di rumah kami langsung sholat dan mengucap syukur atas terhindarnya dari kecelakaan maut.  Kemudian kejadian ini kami sampaikan pada kerabat dan kawan…… dan menurut mereka daerah tersebut memang angker…

Beberapa hari sebelum kejadian saya tsb… ada sebuah mobil melompat dari jalan tol dan terlempar ke pinggir sungai …., kecelakaan memang kerap terjadi di sana….disana memnag angker … begitu kata kerabat dan rekan-rekan saya…..

Keanehan lainnya, mobil-mobil yang berada di belakang saya saat saya berakrobat kiri dan kanan….. seperti tidak melihat apa-apa….., merekapun tidak terlihat menurunkan kecepatan..atau… menghindari dari gerakan brutal mobil saya. .

Saat mereka mendahului kami setelah kejadian tsb…… mereka acuh saja….saya jadi berfikir apakah mereka melihat kami berakrobat kiri kanan posisi miring dlsb…. atau hanya kami saja yang mengalami sementara yang lain tidak melihat ???? saya tidak tahu…

Hingga saat ini saya tidak habis pikir apa yang menyebabkan mobil saya tiba-tiba seperti terseret ke ambulance lalu terlempar ke kanan ngesot kesamping dlsb…..saya tidak mengantuk…. jalanan tidak licin….. konsentrasi saya pun penuh saat mengemudi…tidak ada gangguan apapun….

Saya sendiri tidak tahu apakah Tol JORR tsb  memang benar angker atau memang kondisi di sana yang rawan kecelakaan….. yang jelas … harap ekstra hati-hati saja saat berkendara di jalan tsb karena banyaknya kecelakaan disana.

Adakah rekan-rekan pernah mendengar angkernya Toll JORR atau pernah mengalami seperti saya ?????

Read Full Post »

Sering kita dengar kalimat “Ah.. ini hanya masalah komunikasi” saat kita menghadapi masalah, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari.  Tapi sadarkah kita bahwa…. masalah komunikasi bukanlah masalah sepele, tidak patut dipandang sebagai “hanya”.

Dampak miss-komunikasi rasanya tidaklah sulit diidentifikasi (oleh karena itu tulisan ini tidak akan membahas hal ini) kita semua pasti pernah mengalaminya dan menyadari akibatnya.  Tetapi memahami masalah komunikasi & memperbaikinya … memang bukanlah pekerjaan mudah dan ringan.

Fenomena Gunung Es

Kita kadang terjebak pada fakta yang terlihat kasat mata…. “hubungan kita baik-baik kok, kita kompak, tidak ada masalah….” , Ya memang kita tidak sampai saling memukul, saling menghina, saling membenci …. pendek kata hubungan terlihat harmonis…bahkan bisa saja masih banyak canda tawa, masih ada acara kebersamaan

Tapi kita sering merasa heran, mengapa masih sering terjadi kesalah pahaman, mengapa kita tidak bisa bekerjasama dengan baik, mengapa kerjasama kita tidak menghasilkan sinergy, mengapa proyek tidak tuntas, mengapa masalah selalu muncul ? mengapa masalah yang sama terus berulang ? dan lain-lain…. Jika pertanyaan-pertanyaan ini muncul … hati-hati ! Kita berhadapan dengan gunung es komunikasi !

Yang terlihat memang tampak baik, tapi yang terlihat itu sama seperti gunung es…. dimana dibawahnya (yang tidak terlihat) … bisa jadi lebih banyak masalahnya.  Oleh karena itu jangan berpuas diri dengan yang tampak saja.  Jangan menganggap komunikasi pasti baik, dengan melihat hubungan yang tampak harmonis, canda tawa, saling menghormati, dll.

Team yang banyak terbentuk, notulen meeting, kegiatan gathering atau bahkan outbound tidak dapat menggambarkan hubungan yang sebenarnya.  ……Hubungan ini memang terjadi, tetapi bisa saja  sekedar basa-basi, sopan santun, tata krama, peraturan, etika, atau sekedar menjalankan tugas …. kurang tulus.  Kita perlu lihat lebih dalam lagi, apa yang terjadi dibawah permukaan…. bagaimana hubungan yang sebenarnya ada.

Saat kita mengerjakan sesuatu yang membutuhkan koordinasi, barulah kita bisa melihat efektifitas komunikasi yang sebenarnya.  Biasanya dalam sebuah proyek yang perlu melibatkan berbagai pihak, terlihat bahwa koordinasi yang didasari komunikasi sangat sulit di atur, diimplementasikan dan diarahkan.  Masing-masing merasa benar dengan cara berfikirnya, tidak ada kesepakatan atas analisis & sumber masalah, metoda, prioritas, dan lain-lain.  Hasilnya, saat merencanakan sesuatu dari kesepakatan meeting yang dipaksakan ….. implementasinya banyak masalah.

Kalau yang sudah parah, ketidakefektifan komunikasi ini makin tidak terlihat lagi karena makin ke dasar samudra.  Dalam kondisi ini, banyak orang memilih diam.  Ya diam….. diam memang tampak harmonis …, bahkan sebagian beranggapan  “diam adalah emas”.

Tetapi sebenarnya “diam karena efek kebuntuan komunikasi “, hanya akan menimbulkan bencana.  Bencana hanya menunggu waktu.  Masalah ditutup-tutupi, hanya kebaikan yang disampaikan.  Bahkan lebih parah lagi, keadaan dikesankan menjadi baik walaupun kenyataannya tidak baik.

Terkadang, saat datang bencana, kita pun masih belum menyadari bahwa ada masalah mendasar dalam hubungan dan komunikasi, kita sibuk dengan meredamkan api bencana, tanpa melihat akar masalahnya yang lebih dalam.  Biasanya dalam suasana ini banyak muncul rumor – gosip yang semakin memperarah efektivitas komunikasi.

Selanjutnya, sebagai akibatnya …akan terlihat tingkat komitment yang semakin luntur… kalau ada masalah … bukan mencari penyelesaian, tapi sibuk mencari korban untuk disalahkan.  Semua menyelamatkan diri dan muka masing masing. deadline diabaikan …… masalah dijadikan alasan …. . turn over karyawan meningkat, yang di dalam terus mencari oppotunity yang lebih baik….Ditingkat ini bisa dikatakan penyakit komunikasi sudah sangat kronis.

Kita baru menyadari dan menyesali setelah bencana besar benar-benar terjadi dan kondisi sudah sedemikian parahnya.

Atasan yang kurang peka, belum tentu dapat melihat fenomena ini, karena ini tidak terangkat kepermukaan.  Yang terlihat, tetap keharmonisan, berita baik dan argumentasi yang masuk akal. Namun perlukah kita menunggu hingga bencana besar benar-benar terjadi dan tinggal penyesalan yang tersisa ?

apa penyebab dan bagaimana mengatasinya ……(bersambung)
terinspirasi dari karya-karya Eileen Rachman

Read Full Post »

Berkali-kali saya melihat acara titik balik di Metro TV tentang mantan pecandu narkoba yang insyaf dan saat ini sudah hidup sukses.  Artis Top, Ulama kondang, dan yang baru saja saya toton adalah kehidupan masa lalu seorang dokter yang kini menjabat Sekjen Yayasan Cinta Anak Bangsa !

Semuanya (artis, ulama dan juga dokter tsb), dengan bangga menyatakan saya sudah coba macem-macem ….. ! makin lama nontonnya makin kesal saja …… berbuat tidak benar kok bangga !

Apa produsernya tidak memikirkan dampaknya bila anak-anak muda yang menonton menjadi berfikir :

“… ah mending nyoba deh … kan buat pengalaman…. nanti kan bisa berhenti ! kan.. banyak contoh pecandu bisa sembuh, baik dan sukses …”

Kita semua juga tahu ….Narkoba sangat-sangat berbahaya ….. siapa yang berani memastikan setelah mencoba pasti bisa lepas dari jerat narkoba ???

Saya berharap Metro TV sebagai media berita utama, lebih bertanggung jawab, lebih berhati-hati dalam menggarap program-program non beritanya …..

Apakah team Kreatif Metro TV tidak dapat membuat program pendidikan yang lebih berbobot sehingga resiko salah persepsi pemirsanya dapat ditekan.

Read Full Post »

Reuni … selalu menyisakan kenangan-kenangan lama…., baru saja kami reuni dan bertemu teman lama SMP dan tekuaklah memori lama …..sebuah pengalaman tak terlupakan….

Saat itu udara sangat panas, sebagai anak kolong (anak tentara) jaman itu pulang sekolah berjarak 3 km pun, kami tempuh dengan berjalan kaki bersama teman-teman….

Dasar ABG…dan merasa bapak kami orang berpangkat (tinggal di kompleks terdepan Cijantung II), sementara sekolah berlokasi agak kedalam kompleks.. yaitu Cijantung I (kompleks prajurit kopassus), maka kami serasa memiliki jalan tsb.  Ya rasanya Cijantung itu milik kami … wong komandan kopassus saat itu juga tinggalnya di Cijantung II….

Tiba-tiba munculnya barisan tank kopassus dengan angkuhnya dalam kecepatan yang kami rasa tidak layak…… seolah tidak mengindahkan kami yang sedang berjalan…pulang sekolah. 

Tiba-tiba salah seorang rekan kami dengan keberaniannya yang luar biasa ….. menghalangi tank tsb ditengah jalan, sambil mengangkat kedua tangannya keatas dan melebar ……!

” Stop ! jangan sembarangan jalan ! gue anak pejabat tahu ! Lu prajurit jangan sok-sok an “ begitulah kira-kira pemikiran rekan saya saat itu dengan gagahnya berdiri ditengah jalan dengan seragam celana pendek SMPnya.  Rekan saya itu memang postur tubuhnya tinggi sekali untuk ukuran anak SMP saat itu (sekitar 170cm) …. cukup tegap dan tergolong anak nakal dan berani !

Kita sebagai rekan-rekan senang.. memberi semangat …dan kagum luar biasa atas keberaniannya.  Dan kami semakin kagum….tatkala usaha rekan saya tersebut benar-benar berhasil …..

Para prajurit kopassus tsb menghentikan Tanknya sekitar 1 meter tepat didepan tubuh rekan saya yang tinggi dan tegap tsb….dan dengan yakinnya rekan saya tetap mengangkat tangannya tinggi dan melebar…….

Kemudian…, dari dalam tank tersebut meloncatlah prajurit kopassus dengan kemarahannya yang tak terkendali …..mendekati rekan saya.  Namanya prajurit kopassus yang terlatih… , begitu cepatnya…. dalam beberapa detik….. Ia sudah berada tepat disebelah rekan saya dengan menopang senapan laras panjang… dan menghunus langsung kepada kepala anak SMP ingusan sok jagoan tersebut ……..

Kami terbengong-bengong melihat kejadian cepat tersebut….. ketika sang prajurit mengokang senjata laras panjangnya dengan bunyinya yang kuat dan cepat …Kerek..krek…!

Seketika itu pula celana rekan saya menjadi basah … dan mengucurlah dengan deras dari celana pendeknya air kencingnya membasahi paha, betis dan kakinya …..

Oi..Oi…. Sang Jagoan  kencing  di celana … didepan seluruh rekan-rekannya, baik putra maupun putri ……! Kami tersentak mau ketawa kasihan…. tapi tidak tertawa kok rasanya sangat menggelikan ……

Kami terpingkal-pingkal mengenang kejadian tersebut… itulah sekelumit oleh-oleh cerita kenangan lucu saat kami masih remaja ……!

Setelah kejadian tersebut …. prajurit kopasssus tidak lagi sembarangan dalam mengemudikan tanknya di dalam kompleks …… pahlawannya … ya sang jagoan ompol tadi hahahahaha

Read Full Post »

Kabar terbaru : Para Ulama hari-hari terakhir ini sedang membahas tayangan banci dan kebanci-bancian di media massa khususnya Televisi. Presenter banci, lawakan banci .. dituding memberikan pendidikan yang salah dan menyesatkan….. wah-wah… kalau ini jadi fatwa … kita nggak bisa lihat lagi Ruben, Madam Ivan, Olga, Aming, Tessy, Oscar Lawalata….dll. Eko patriopun ngak boleh bergaya kebanci-bancian lagi…….

Coba simak dialog imajiner dibawah ini :
– : Banci itu dilarang oleh agama…. banci itu penyakit. Jadi harus dihilangkan. Kalau terus ditayangkan dan diekspose bisa berpengaruh buruk pada masyarakat dan akhirnya kehidupan seluruh bangsa ini !
+ : Banci itu realita kehidupan ! dari jaman dulu hingga sekarang dan bahkan nanti…. nggak akan hilang. Banyak sekali banci berprestasi … lihat oscar lawalata, Ivan gunawan, dll … mereka memberikan kontribusi besar dalam bisnis dan nama bangsa karena karyanya. Setahu saya, mereka tidak memilih untuk jadi banci….
– : Betul dan bagus , mereka berprestasi … tapi merekakan tidak perlu menonjolkan kebanciannya, mereka harus mengobati penyakit bancinya itu ! karena banci tidak disukai Allah !
+ : Lalu apa perlu tayangan banci dan kebanci-bancian dilarang di TV ? kok kebangeten banget sih…. mereka kan mencari nafkah … mereka juga hanya mengangkat potret kehidupan dan memberi hiburan pada kita.
– : Dimana tanggung jawab pemerintah dan para pemimpin … bila kita membiarkan tayangan sesat terus berkembang ….
+ : Apakah masalah ini prioritas ya ? bukankah banyak masalah yang lebih berat dan urgent ditangani ? Masalah banci ini bukannya memicu pro kontra dan mungkin jadi perpecahan … artinya hanya menambah masalah …. karena banci nggak mungkin hilang ……
_ : Ini butuh ketegasan. hal kecil kalau dibiarkan bisa menjadi besar juga……..

dialog ini masih terus terjadi dan semakin liar … apa komentar anda ?

Read Full Post »

Pada suatu hari saudara saya (orang jawa) berselisih dengan seorang supir angkot yang berasal dari daerah tapanuli (batak)…. masalahnya mungkin sudah diduga yaitu, senggol menyenggol kendaraan di tengah kemacetan.  Karena tidak ada polisi dan kedua belah pihak tetap pada pendiriannya, mereka sepakat menuju kantor polisi terdekat.

Karena si supir berbicara meledak-ledak, maka ditegurlah sang supir oleh pak polisi agar berbicara lebih santun dan tenang. Namanya pak supir yang sedang naik pitam  …  sekonyong-konyong ia berbicara :

“Saya orang Batak …. saya tidak bisa bicara halus seperti dia (sambil menunjuk ke arah saudara saya).  Kami orang batak kalau bicara lantang dan terus terang tetapi jujur, tidak seperti orang Jawa bicara tidak jujur, berputar-putar dan berbelit-belit”.

Itulah manusia …. kebaikan dan keburukan itu sangat relatif, tergantung nilai-nilai yang kita anut, budaya, adat-istiadat, kebiasaan, latar belakang pendidikan, pengharapan dll.

Untuk orang batak yang baik adalah bicara langsung, terbuka dan terus terang karena disitu nilai kejujuran dan keterbukaan dijunjung.  Namun bagi orang jawa, hal itu tidak sopan, kalau berbicara sebaiknya harus santun.

Kebaikan buat saudara saya (sopan santun, bicara halus dengan tutur kata yang baik) dianggap keburukan bagi si supir karena dianggap berputar-putar, berbelit-belit dan tidak jujur.  Begitu juga sebaliknya.

Dari contoh kejadian sederhana di atas, pesan yang ingin saya sampaikan juga sederhana, yaitu sepatutnya kita :  Jangan selalu merasa diri kita paling benar !

Kebenaran buat sebagian orang, bisa saja kesalahan buat sebagian orang lain.  Sekali lagi penilaian “kebenaran” sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut, budaya, adat-istiadat, pendidikan, pengetahuan,  pengharapan, dll.

Kebenaran merupakan sebuah persepsi. Persepsi bukanlah fakta. Jika diibaratkan Persepsi adalah sebuah peta dan fakta adalah wilayah (contoh Jabotabek) yang sebenarnya, maka sebaik apapun peta itu dibuat menyerupai wilayah(jabotabek)-nya, peta tetaplah peta … tidak akan pernah menggantikan wilayahnya.  Jadi persepsi tentang “kebenaran” tidak akan pernah sesuai dengan kebenaran yang hakiki, karena kebenaran yang hakiki hanyalah milik Tuhan maha pencipta.

Dengan memahami prinsip ini, maka pikiran kita akan :

– lebih terbuka menerima sudut pandang orang lain

– lebih dapat menerima kritikan

– lebih sabar menghadapi perbedaan pendapat

– lebih efektif dan produktif dalam berdiskusi

– lebih bisa berfikir inovatif dan kreatif

sehingga kita lebih bisa maju ke depan dan terus meningkatkan diri.  Selamat belajar dalam segala kehidupan.

Read Full Post »