Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘informasi’

Dalam pidatonya Ibu Sri Mulyani (SM), mengatakan  ‘Mundurnya saya tidak berarti kalah, saya menang ‘ kata SM. Tapi layakkah SM disebut sebagai pemenang ?

Saking sayang dan kagumnya pada beliau saya menuliskan kemunduran beliau dari jabatan Menkeu sekali lagi  …tentu dengan sudut yang berbeda….semoga bermanfaat untuk SM dan untuk kita semua yang masih mencintai Republik ini…

Menurut saya SM belum dapat dikatakan pemenang, jika belum ada perubahan ke arah perbaikan dari apa yang dikeluhkan SM tentang kebijakan dan perilaku pejabat publik, kondisi politik bangsa dan pemimpin negara ini.  SM baru mencapai kemenangan yang tertunda.

Kalau pun menang SM baru memenangkan kemenangan diri… bukan kemenangan publik.  Secara sosial SM gagal atau tidak dapat mempengaruhi idealismenya pada lingkungannya.

Ya, SM tidak kalah, tapi belum menang…… semoga kemenangan akan datang. Hal ini masih harus kita buktikan, harus kita nantikan, bahkan mungkin harus kita bantu…. agar SM menang…. agar Republik tercinta ini menang dari permainan kotor sekelompok orang yang haus kekuasaan dan harta yang bukan haknya.

“Seolah-olah sepertinya negara ini menjadi tanggungjawab Sri Mulyani” demikian SM  mengatakan  dalam pidatonya, sebagai rasionalisasi dari kemundurannya, dan ketidakberdayaanya pada lingkungannya yang sangat kotor.

Betul bu, tidak mungkin ini menjadi tanggung jawab ibu seorang ! Dan dengan kondisi lingkungan yang demikian parahnya, sangat bijaksana bila kita memilih untuk tidak terseret dan memenangkan hati nurani.  Jika saya menjadi Ibu, saya akan mundur sejak saya ditekan untuk menyetujui penggelontoran dana ke Bank Century !

Beliau akui juga dalam pidatonya, terlambat tidak apa-apa…… ok bu. pergumulan batin yang luar biasa menyebabkan ibu lambat memutuskan. Karena saya cinta Ibu, saya bisa mengerti dan memaafkan.

Namun bu…..Ibu adalah Tokoh, salah satu tokoh idola saya.  Bicaralah lebih banyak…… teruslah berjuang untuk memperbaiki keadaan. Janganlah keputusan mundur ini dibarengi dengan embel-embel kesepakatan tidak boleh ini dan itu..tidak boleh bicara ini dan itu….kalau ini yang terjadi…. ibu sudah masuk dalam kolaborasi yang ibu sampaikan…..

Tolong bu….. jangan masuk dalam kesepakatan apapun dengan yang kotor…..

Jujurlah pada diri sendiri… jujurlah pada bangsa ini….. kami akan mendukung.. karena kami tahu hati Ibu tak akan menghianati republik ini.

Jangan klaim sudah menang…… Ibu memang tidak kalah…. tapi Ibu akan menang… kita akan menang …. bila Ibu terus berjuang memperbaiki keadaan ini.

Salam dari kami yang masih yakin bangsa ini bisa diselamatkan…..

Read Full Post »

Coba kita simak kembali pernyataan Sri Mulyani (SM) yang merasa menang dengan keputusannya mundur dari kabinet.  Benarkah Ia menang ? Kalau Ia menang, siapa yang Ia kalahkah ? ataukah sebenarnya Ia kalah ?

Saya terus terang termasuk pengagum SM, buat saya Ia bukan saja wanita yang pandai, tapi juga mempunyai integritas yang tinggi, prinsip yang kokoh, kuat namun luwes dalam menempatkan diri.  Tak perlu dijelaskan mengapa demikian, kiprahnya sudah banyak diketahui khalayak.

Yang ingin saya soroti disini, apakah Ia benar-benar menang dengan keputusan mundur seperti yang diklaim SM di sebuah kampus ?

SM mengatakan menang karena merasa ia tidak terseret dalam kartel politik yang sarat konflik kepentingan.  Ya….. dalam hal ini SM tidak terkalahkan oleh tekanan kepentingan tersebut.  Namun apakah layak disebut pemenang ?

Bila kita cermati, kemenangan SM ini barulah sebatas kemenangan diri, tetapi belum merupakan kemenangan publik, atau secara sosial SM belum dapat dikatakan menang….

Karena SM memilih mundur, dan SM tidak mampu mengubah dan memperbaiki lingkungannya agar prinsip dan nilai-nilai SM yang baik dapat ditularkan bahkan diadopsi oleh lingkungannya. SM kalah dalam lingkungan terdekatnya…..

Sangat disayangkan, Tokoh SM harus mundur dan kalah oleh konflik kepentingan yang ada.  Namun apakah kekalahan ini sebuah kemenangan tertunda ? Saya masih berharap demikian....

Semua itu tentu berpulang pada dampak dan reaksi keputusan mundurnya SM , serta upaya lanjutan SM untuk mengimplementasikan idealismenya pada masyarakat luas, khususnya Bangsa Indonesia.

Apa yang SM katakan di kampus tersebut, memang sangat bermakna, selain menyebutkan buruknya iklim politik negeri ini,  Ia juga menyebutkan adanya kepalsuan dalam demokrasi saat ini.  Seolah-olah demokrasi, tetapi sebenarnya bukan, bahkan ia menyebutkan ini seperti orde baru…..

Kalau dampak pidato ini terus bergulir dan berdampak pada perubahan….. tentu ada harapan keputusan SM adalah sebuah kemenangan tertunda. Tapi jika SM berhenti sampai disitu…..bisa jadi Ia benar-benar kalah secara publik.

SM adalah seorang tokoh, Ia punya tanggung jawab untuk terus berjuang memperbaiki keadaan  ini…… Ayo ….. Jangan berhenti sampai disini…..

Jangan merasa menang dengan tindakan mundur…. perjuangan masih panjang… Indonesia perlu berubah dan bangkit…….berjuanglah terus SM…  bongkar dan basmi praktik-praktik politik kotor di negeri ini……yakinlah banyak yang mendukung hati nuranimu…..

Salam- progoharbowo

Read Full Post »

Pernahkah anda memperhatikan saat mengisi bensin, lalu kran slang bensin yang dipegang oleh petugas berhenti-berhenti mengeluarkan bensin ?

Terus terang saya penasaran, sering sekali hal ini terjadi,  khususnya di awal pengisian, setelah petugas menyatakan “Dari nol ya pak !!”

Setelah kalimat “dari nol ya pak” meluncur dari mulut petugas…..lalu mulailah mengalir deras bensin dari slang tersebut ke tangki mobil kita, dan sekejap bunyi klek-klek……si slang tersebut tiba-tiba berhenti mengeluarkan bensin (penguncinya jatuh ke bawah)… dan secepat kilat sang petugas menaikkan lagi penguncinya untuk mengalirkan kembali bensin dari slang…..

Kadang ini terjadi berkali-kali dalam waktu berdekatan, sebelum akhirnya mereka “menguasai keadaan” dan akhirnya slang tersebut nggak ngadat lagi sampai akhir pengisian.

Ketentuan pengisian harus dari nol, tentu saja menjadi sia-sia karena setelah stop berkali-kali….. mereka meneruskan pengisian tanpa mengulang dari nol !

Apakah ini upaya mereka untuk “mencuri” hak kita sepersekian liter ? Siapa yang dapat menjelaskan fenomena pengisian bensin ini ? kalau ternyata kekhawatiran saya ini benar, praktek ini harus diberantas…..kalau ternyata bukan… mengapa kok jadi kebiasaan ? dan menurut saya ini kebiasaan yang aneh…..

Salam,

Read Full Post »

Menjelang musim ujian dan kenaikan kelas, kembali banyak yang mencari informasi mengenai sekolah, tidak terkecuali Kelas International. Saya sudah beberapa kali menulis masalah ini silahkan anda membaca tulisan saya terdahulu, seperti :

  1. SMUN Favorit Kelas International
  2. Reportnya mengurus Kelas International Favorit
  3. Beban Berganda Kelas International
  4. Ujian Cambrige Kelas International

Terimakasih kepada semua yang telah membaca, memberi dukungan dan juga merasakan manfaat dari tulisan saya. Ada beberapa pertanyaan kepada saya bagaimana perkembangannya saat ini ?

Berikut saya sampaikan, perkembangan penting pengelolaan sekolah dan juga prestasi anak saya (yang tentu saja masih sangat membanggakan).

  1. Berulang kali pertemuan/rapat, surat dilayangkan, notulen untuk perbaikan system belajar mengajar ….. respon pihak sekolah adalah selalu sama :”terimakasih atas masukan yang sangat berarti, beruntung ada orang tua yang sangat memperhatikan masalah ini, dslb…” Namun tindakan perbaikan jika diibaratkan dengan point maka, dari 100 point hanya sekitar 30 point yang dilakukan. Kendalanya, birokrasi… koordinasi !
  2. Sedangkan prestasi anak saya …. Alhamdulillah,  Anak saya satu-satunya yang menyapu bersih nilai A untuk ujian Cambrige O level (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bhs Inggris), bahkan mendapatkan A* (baca A star) untuk Matematika, Fisika dan Kimia.

Masalah yang sekarang kami hadapi adalah persiapan ujian A level. Mengingat Keputusan Diknas dan universitas di Indonesia yang mengharuskan ada Ujian nasional, maka kami (orang tua dan sebagian anak-anak berprestasi) menginginkan mengambil ujian A level di bulan Mei-Juni ini, agar tahun depan sudah focus pada ujian nasional.

Keuntungan lain bila mengambil ujian A level di Mei-Jun, maka anak-anak sudah bisa mendaftar ke perguruan tinggi di luar negeri untuk mengambil langsung S1 saat ini (tapi tidak bisa di Indonesia). Karena sudah A level maka lama pendidikan di S1 pun hanya 3 tahun, bahkan bisa lebih cepat.

Namun sangat disayangkan, sekolah masih belum bisa memfasilitasi keinginan tersebut karena terbentur sarana lab, staf pengajar dan program sekolah yang memilih AS level di Mei-Jun dan A level di Okt-Nov.

Gemes ???? sangat gemes…. Kita masih berjuang mencari jalan keluar untuk hal ini. Oleh karena itu sekali lagi, bila anda ingin menyekolahkan anak anda di kelas international bersiaplah :

  1. Dana pendidikan yang tidak sedikit
  2. Perhatian dan keterlibatan orang tua untuk mendorong pihak sekolah meningkatkan mutu proses belajar mengajarnya
  3. Masih harus siap-siap mengeluarkan dana tambahan untuk bimbingan belajar persiapan ujian Cambrige.
  4. Mempersiapkan fisik & mental anak-anak mendapat beban berganda cambrige dan UN

Semoga seri tulisan ini memberi manfaat bagi orang tua murid, anak-anak yang berminat ke sekolah internasional, dan juga pemerhati pendidikan lainnya. Saya sangat-sangat berharap pihak Diknas pun membaca dan yang lebih penting melakukan action /follow up untuk memperbaiki program international ini.

Read Full Post »

Ya….. entah apa yang membuat saya ingin menulis lagi di blog ini, setelah HIATUS sejak pertengahan mei lalu.  Monggo kepada rekan-rekan blogger yang bolak-balik tanya kapan aktif lagi, kapan nulis lagi ……

saya langsung posting 3 sekaligus (termasuk postingan ini).

Selamat membaca dan salam,

Read Full Post »

“Saya paling senang kalau meeting sama pak budi dan pak wir… karena saya sudah sehati dengannya ..pendapat kita selalu sama”  begitu ungkapan seseorang suatu waktu kepada saya. (Maaf ini maksudnya bukan Budi Rahardjo atau Pak Wirjanto seleb blog kita, red. tapi ini mengenai teori perkembangan tim ! . … kalau kecewa nggak usah dilanjutkan …hehehe)

Dalam hati saya…. ngapain meeting kalau sudah sehati dan sependapat … langsung saja putuskan !  kalau tetap meeting…. ya hanya ngabisin waktu. 

Kadangkala kita takut berbeda pendapat, kadangkala kita takut beradu-argumentasi … kita lebih memilih harmonis, kita dibalut oleh rasa sungkan … takut menyinggung perasaan… dll.

Kalau kita ingin menghasilkan sinergy, kalau kita percaya pikiran team lebih baik dari satu orang…. maka kita harus berani dan mencari perbedaan pendapat.

Namun, kadang bekerjasama (secara tim) dan bekerja bersama sering dicampuradukkan.  Dan memang sulit membuat tim benar-benar efektif dan menghasilkan sinergi.  Ada beberapa tahap (teori) perkembangan team :

1.  Forming : Ini biasanya tahap awal setelah pembentukan tim.  Semua anggota masih bersifat formal, sungkan…. dan ini masih sekedar bersama.

2.  Storming :  Tahap ini paling sulit.  Setelah “terpaksa” bekerja bersama dalam tim, mulailah terjadi perbedaan pendapat, pertengkaran, kecurigaan, egoisme muncul ….

3.  Norming : setelah badai berlalu…. maka mulailah ditata cara-cara agar lebih efektif, badai mulai mereda …. tapi pada tahap ini masih sekedar kompromi.  Belum menghasilkan sinergi

4.  Performing :  Disinilah tahap ideal sebuah team.  Semua mengeluarkan pendapat dan seluruh potensi anggota keluar tapi efektif menghasilkan solusi terbaik… sinergy terjadi.  Sinergi artinya menghasilkan sesuatu yang lebih besar dari jumlah masing-masing.  Andaikan 3 anggota memberikan 2, maka sinergy akan menghasilkan lebih dari 6… bisa 10… 20..atau 100.

Semua tahap ini bisa berlangsung dalam waktu yang cepat tapi juga bisa memakan waktu bertahun-tahun tergantung dinamika tim dan pengaruh pimpinannya.

Seperti dalam penjelasan di atas, tahap storming harus dilalui oleh tim.  Jangan takut berbeda pendapat ! tahap ini bisa dilalui secara baik dengan tehnik :

– membina hubungan sehingga kepercayaan antar anggota tim terjalin baik ….

– arahan /tujuan tim tersosialisasi baik di seluruh anggota (Shared vision)…..

Oleh karena itu ….. jangan lagi cari teman yang sudah sependapat dan sehati ! cari perbedaan pendapat … hasilkan Sinergy…..

Semoga artikel sederhana ini bisa mengingatkan kita kembali dalam optimalisasi proses bekerjasama.

Read Full Post »

Banyak sekali pertanyaan kepada saya, saat anak saya mendapat NEM tertinggi dengan rincian nilai 10 untuk bahasa inggris, 10 untuk bahasa indonesia dan 9,67 untuk matematika (NEM = 29,67 tertinggi se bekasi, dan nilai tsb kedua tertinggi nasional).  Artinya ia hanya salah satu soal di subject matematik.  Bila ia lebih teliti maka ia mendapatkan nilai NEM sempurna 30… tapi ya… itu sudah hasil yang maksimal dan kami sangat bangga akan prestasinya.

Sebenarnya ia tergolong anak yang malas belajar, tetapi sangat maniac dengan game.  Kalau diminta/diingatkan untuk belajar sendiri … paling lama kuat setengah jam itupun diselingi keluar kamar, ambil minum, ke kamar mandi, dll ….. pokoknya nggak betah aja belajar….  tapi kalau main game 6 jam pun dia masih tahan.

Lalu karena prestasi belajarnya terus menurun padahal saat SD ia adalah lulusan terbaik, maka untuk mengembalikan prestasinya sayapun menyimpan Play Station kesayangannya dan hanya boleh dimainkan malam minggu dan minggu pagi saja.  Saat hari belajar, wajib belajar selama 2 jam sehari efektif.  Nah ini tips pertama …. disiplin membagi waktu antara main/istirahat dan belajar.

Selanjutnya saya membelikan soal-soal ujian terdahulu (sekitar 5-7 tahun ke belakang) dan kumpulan soal lainnya serta juga buku-buku ringkasan teori dan rumus untuk dipelajari ulang.  Buku-buku dan soal tersebut diberi target untuk menyelesaikan… sejak 2 bulan sebelum ujian…. mepet iya…tapi ya belum terlambat !

Disamping itu ia pun ikut bimbingan belajar dari lembaga yang cukup dikenal.  Sekolah pun mengadakan beberapa kali try out UN.  Hasil try out dan latihan dirumah selalu dibahas dan bila kurang paham atau trampil dalam topik tertentu maka perlu pendalaman materi dengan membaca buku teori atau ringkasan rumus.  Beruntung dengan nasihat dan dorongan motivasi ( kami juga sering menemani saat ia belajar)… anak saya mau menjalankan ini semua dengan sungguh-sungguh…. Ini termasuk tips kedua dan ketiga … yaitu belajar, latihan dan latihan soal, serta dorongan orang tua atau orang terdekat

Tips keempat yaitu jaga kesehatan.  Ya 2-3 bulan menjelang ujian, fisik dipersiapkan dengan makan yang bergizi, teratur dan juga istirahat dan hiburan yang cukup.  Ini agar tidak jenuh dan selalu segar saat waktunya belajar

Tips kelima yaitu … jangan permasalahkan sistem pendidikan di kita… sistem Ujian Nasional, Depdiknas, …. dlsbnya…. fokus pada persiapan menghadapi ujian … karena mau tidak mau kita akan menghadapinya.

Tips keenam yaitu … berdoa.  Kami  (orang tua dan anak saya) sama-sama berdoa setiap sebelum dan sesudah belajar serta setelah shalat …. saat shalat malampun (tahajud) kami memohon doa agar ia dapat menempuh ujian dengan baik dan mencapai prestasi terbaiknya.

Saat menjelang ujian, melihat ruangan, mempersiapkan segala sesuatu seperti alat tulis yang dibutuhkan seperti pinsil dua buah yang sudah diraut, rautan, penggaris, dll.

Dan konon kata gurunya (saya tidak tahu kebenarannya), anak saya pemecah rekor bahasa indonesia 10 dalam sejarah UN.  Padahal saat try out pertama … anak saya paling lemah di Bahasa Indonesia hasilnya disekitar 7…. saat saya melihat kesalahannya, sayapun bingung dengan jawaban yang benar, anak saya pun kesal …dan katanya : “benerkan soalnya aneh..nggak jelas …..”

Karena tidak bisa membantu langsung, maka saya minta anak saya berlatih soal lebih banyak (plus kunci jawabannya) agar lebih memahami cara berfikir si pembuat soal dan juga berdiskusi dengan guru.  Saat ia mendapatkan nilai sempurna 10, saya pun berkata : “hebat kamu nak, kok akhirnya kamu bisa ?” jawabannya : “… ya…. setelah banyak latihan akhirnya saya tahu cara berfikir si pembuat soal seperti kata ayah ……”

Dari uraian di atas memang tips tersebut bukanlah tips baru, sekali lagi kuncinya adalah : disiplin membagi waktu, belajar, latihan soal, bimbingan dan dorongan orang terdekat, menjaga kesehatan, persiapan akhir dan jangan lupa berdoa.

Untuk yang hendak ujian atau orang tuanya semoga ini menjadi inspirasi …. minimal mengingatkan kembali karena sebenarnya tips ini bukan hal baru …..

Selamat menempuh Ujian Nasional, semoga sukses !

Read Full Post »

Kelas international di SMA Negeri mengikutkan anak-anak menempuh ujian O-level dan A-level.  Bila lulus dengan O-level (umumnya pertengahan kelas XI) maka siswa bisa  melanjutkan ke A level.  Sertifikat O-level sebenarnya sudah bisa dimanfaatkan untuk melanjutkan program ke S1 tetapi melalui jalur diploma sekitar 1,5-2 tahun, dan masih memungkinkan melanjutkan ke jenjang S1 sekitar 2-3 tahun lagi.

Yang mengherankan…. A level diluar negeri bisa ditempuh dalam waktu 8 bulan saja karena sudah fokus pada jurusan di universitas atau college yang dituju.  Sementara kalau di Indonesia, anak-anak harus menempuhnya sekitar 1,5-2 tahun… beban ini menjadi berat karena siswa selain 5 mata ajaran khusus kelas international (Bhs Inggris, matematik, fisika, kimia, biologi) juga masih harus menempuh mata ajaran nasional yang jumlahnya seabrek……

Kelas international di Indonesiapun dituntut untuk ikut juga ujian nasional …. sebuah beban berganda … !

Padahal sertifikat cambrige (0-level dan A-level) diakui oleh dunia…. sehingga siswa bisa dengan mudah melanjutkan ke jenjang diploma atau S1.  Tetapi jika siswa kelas international SMA negeri karena sesuatu hal ingin melanjutkan ke PTN, maka sertifikat cambrige tsb tidak berlaku, siswa dituntut untuk ikut Ujian nasional …..  Apakah mutu PTN lebih hebat dari sekolah-sekolah ternama di luar negeri ?

berikut komentar salah satu murid berprestasi di kelas international ….

reccarebellion // Februari 22, 2008 at 4:30 pm (edit)

a ya setuju. Keanehan lain d Indonesia, sertifikat yg diakui internasional tdk mau (belum lah) diakui. Seperti ujian dari Indonesia itu tdk setaraf dgn A-level saja.. Jangan2 mereka mengganggap ujian Indo lebih bermutu?
Kalau menurut saya lebih bagus tes dari cambridge karena soal-soalnya bkn hny teori semata seperti di Indonesia, namun mengajak berpikir untuk aplikasi.. =)

Sepertinya Pemerintah / Dikmenti masih bingung dan belum siap dengan program kelas international ini….. anak-anak dan tentu saja orangtuanya juga menjadi korban ketidaksiapan konsep kelas international ini …….

Read Full Post »

Saya punya banyak teman keturunan tionghoa, dan sering mendengar keluhan mengapa mereka dianggap bukan orang Indonesia, dipinggirkan, dianggap sebagai warga kelas dua bahkan dibenci …..

Padahal mereka sudah merasa benar-benar menjadi orang Indonesia, dan mereka semua orang baik, sering lebih baik dari WNI asli …… saat kerusuhan Mei 98, saya bahkan tidak tega karena salah satu teman keturunan tionghoa saya yang pintar, tekun dan baik sekali, ketakutan dan sangat frustasi akan kejadian tsb…

Kenapa kita selalu menganggap orang cina itu pelit, licik, dll yang negatif ?

Saya pernah membaca di Harian Kompas sekitar tahun 1999 atau 2000.. (saya lupa karena sudah lama) ….. disitu ada artikel yang merupakan opini/analisis penulisnya apa penyebab kita semua manjadi membenci cina ! walaupun sudah lama, tapi mungkin cukup penting untuk dishare khususnya yang belum membacanya.

Menurut artikel tsb, perbedaan antar suku itu biasa, tetapi kenapa pada cina perbedaan itu menjadi kebencian yang berbeda ?

Menurutnya kebencian ini mulai terpupuk dengan ditampilkannya pengusaha cina untuk dijadikan sapi perah pemerintah….. menurutnya, secara terencana (karena sang penguasa saat itu punya pengalaman berbisnis haram dengan cina) Ia memunculkan pengusaha cina yang kurang baik tetapi dijadikan mitranya … dan di lain pihak kebencian terhadap cina disebarkan ….

Tujuannya jelas membuat pengusaha cina ini menjadi sapi perah dan mereka akan terus terikat dengan sistem yang secara jenius dia bangun …. sama jeniusnya dengan menyebarkan budaya korup pada aparat terkait hingga para aparat pun terikat kontrak tak resmi dengannya.

Saya kira skenario ini … masuk akal juga ….. karena dibalik pengusaha brengsek cina, banyak pengusaha ideal yang sangat nasionalis keturunan cina.  Mereka diam (silent majority) tetapi terus bekerja dan berkarya bagi bangsa dan negara …..Kita pun termakan oleh kebencian yang tanpa kita sadari menjadi melekat menjadi paradigma kita ….

Bila bangsa ini mau maju, maka apapun yang menjadi asset, sumber daya…. harus kita manfaatkan seoptimal mungkin, terlepas dari percaya atau tidak pada skenario di atas.  WNI keturunan tionghoa adalah asset yang luar biasa karena mereka secara umum punya mental rata-rata yang lebih kuat dari WNI asli, mereka lebih tekun, lebih gigih …, dan juga banyak yang pintar luar biasa …..

Read Full Post »

Beberapa waktu terakhir ini Polisi Wilayah Bogor melakukan sidak ke beberapa perusahaan swasta di daerah Bogor untuk memeriksa apakah perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan software yang resmi berlisensi atau bajakan !  Ada beberapa dari perusahaan tersebut tertangkap basah dan kemudian barang bukti CPUnya dibawa ke kantor polisi, pegawainya di interogasi  .. bahkan ada yang ditahan ……

Oleh karena itu hati-hatilah yang masih pakai software bajakan…..!  karena perusahaan raksasa software dunia sudah mengincar Indonesia dan negara asia lainnya sejak 2 atau 3 tahun yang lalu…. beberapa perusahaan besar sudah mempersiapkan dengan mendaftarkan seluruh softwarenya sejak 2-3 thn lalu agar berlisensi resmi … tapi perusahaan kecil dan menengah …… ? banyak yang belum siap. 

Bahkan katanya mereka pun akan sidak/sweeping ke cafe-cafe atau tempat hang out untuk mengecek licensi software di laptop pengguna …. beruntung laptop saya sudah licence semua softwarenya … hehehe

Dari sudut hak cipta tentu ini sangat bagus… agar bangsa ini tidak dicap sebagai bangsa pembajak… yang tidak menghargai hak cipta.  Tapi coba anda bayangkan …. berapa besar pengguna software bajakan di indonesia dan negara-negara berkembang lainnya …..

Dengan sistem pasar yang menyerupai monopoli …… mereka menetapkan harga yang sangat tinggi bagi ukuran Indonesia…… apakah ini cukup fair ? Bagaimana kelanjutan bisnis software raksasa ini kedepan setelah menekan konsumen dan bahkan bekerja sama dengan aparat kepolisian ???

Apakah gerakannya akan membuat pengusaha kita tercekik karena biaya adminstrasi mereka serta merta melonjak, sementara mereka mereguk untung yang luar biasa  ?

Atau akan ada alternatif software baru yang lebih murah ?

Atau akan ada serangan balik dari konsumen yang juga luar biasa besarnya dalam menciptakan keseimbangan posisinya untuk menekan biaya ?

Terus terang saya sangat awam tentang IT ini… juga hukum ekonomi ……mungkin para pakar IT di Indonesia bisa membantu menyelesaikan masalah ini secara lebih arif ?

Kita tentu berharap penyelesaiannya bisa win-win … baik bagi konsumen maupun bagi perusahaan-perusahaan software tsb……

Read Full Post »