Kita harus memahami bahwa setiap data mengandung variasi. Bila kita mengukur sesuatu dan diulangi maka dipastikan ada variasi dari ukuran pertama dan yang berikutnya. Berapa besar variasi tergantung dari ketelitian alat ukurnya.
Demikian juga sebuah sistem, bila diukur performancenya … akan menghasilkan variasi. Produksi harian akan bervariasi dari waktu ke waktu. Lama proses akan bervariasi dari waktu ke waktu, dstnya. variasi ada di mana-mana….
Variasi perlu kita bedakan menjadi 2 jenis. Pertama variasi biasa (normal) dan kedua variasi istimewa (khusus). Variasi biasa, artinya variasi yang ditimbulkan oleh sistem yang dibangun, sedangkan variasi istimewa ditimbulkan oleh sesuatu diluar sistem.
Memahami perbedaan ini, bermanfaat untuk kita bagaimana mengambil keputusan. Agar lebih jelas, saya coba ilustrasikan dengan kejadian sehari-hari sbb :
Seorang karyawan baru berangkat ke kantor dengan bis jemputan. Ia diberitahu personalia bahwa bis jemputan akan datang di titik penjemputan A pada pkl 06.00 pagi ! Sebagai karyawan baru, pada hari pertama maka ia sudah tiba di titik penjemputan pkl 05.45. Setelah menunggu hingga pkl 06.00 bis tak kunjung datang, akhirnya bis datang pada pkl 06.15.
Dengan pengalaman tsb, ia langsung memutuskan bahwa besok tidak usah pagi-pagi, datang saja pkl 06.00 pastilah saya tidak terlambat ! Tapi siapa sangka walaupun ia tepat datang pkl 06.00, ia sudah ditinggalkan bis jemputan tsb !
Dari ilustrasi tsb, jelas bahwa pemahaman variasi dari kedatangan bis kita perlukan agar kita bisa mengambil keputusan dengan tepat.
Ada 2 kesalahan umum dalam pengambilan keputusan dihubungkan dengan variasi, yaitu :
1. Kesalahan pertama : Menganggap variasi biasa sebagai variasi istimewa.
Dalam dunia kerja, ini sering terjadi, kita panik karena produktivitas turun atau menghukum seseorang karena kinerjanya turun (padahal ini variasi normal yang disebabkan sistem tsb). Umumnya reaksi kita di manufaktur misalnya mengubah settingan mesin, atau mengubah kebijakan, menghukum karyawan, .. dll…. akibatnya justru variasinya akan bertambah besar.
Sama saja bila kita membidik sasaran lalu meleset kekiri 1cm…. lalu kita mengajust dengan menggeser tangan kita ke kanan 1cm…ternyata meleset ke kanan 1,5 cm…kitapun menggeser lagi tangan kita kekiri 1,5 cm… dstnya… variasi akan semakin besar.
Oleh karena itu, sebelum kita tahu ini variasi apa …. jangan bereaksi dulu, apalagi memberikan hukuman atau pujian… . Tentukan dulu apakah ini variasi normal atau variasi istimewa. Variasi normal merupakan hasil acak dari sistem yang dibangun. Untuk mengubahnya (memperkecil atau menggeser variasi), hanya bisa dengan mengubah sistem secara fundamental.
Dari ilustrasi bis tadi, kalau kita tahu bahwa variasi kedatangan bis adalah antara jam 05.45 -06.30, maka kita tidak perlu bereaksi bila bis datang pkl 06.20 ! karena bis bisa datang secara acak dari range waktu di atas… faktor yang mempengaruhinya bermacam-macam, tergantung komponen sistemnya dan hubungan di antara komponennya. faktor dari kedatangan bis, misalnya kondisi bus, jarak tempuh, rumah supirnya, keramaian lalu lintas yang dilalui, dlsb. Kalau kita ingin mengecilkan variasinya, kita harus ubah fundamental…. seperti membangun jalur khusus bus way, atau memperpendek jarak tempuh (ada pool-pool tertentu), dll.
2. Kesalahan kedua, menganggap variasi istimewa sebagai variasi biasa. Ini juga berbahaya, karena variasi istimewa adalah variasi yang disebabkan sesuatu di luar sistem…. maka jangan mengubah apapun dari sistem, tetapi identifikasi penyebabnya, lalu isolasi sistem dari penyebab tersebut, sehingga tidak berulang ! kalau ini terus berulang … maka ini menjadi penyebab biasa … dan sistem perlu diubah secara fundamental agar mengakomodir faktor tsb.
Kembali ke contoh kedatangan bis jemputan di atas, bila suatu waktu bis datang pkl 07.00, maka menganggap itu variasi biasa juga konyol. Bila kita sudah mengetahui itu variasi istimewa, maka identifikasi penyebabnya …. misalnya sang supir kemalangan (keluarganya meninggal)….. maka kita lakukan tindakan preventif agar hal tsb tidak terulang… misal…. cari supir cadangan dan sang supir wajib segera melaporkan halangannya tsb, dlsbnya.
Masih banyak konsekuensi dari pemahaman variasi biasa dan istimewa ini dalam pengambilan keputusan… misalnya dalam memandang kinerja /output sistem, kinerja karyawan, dll….
Bingung ? kompleks ? Ya jadi pemimpin memang tidak mudah ….. termasuk dalam membaca data ……
Note :
1. Untuk menentukan variasi normal dan istimewa, digunakan metoda statistik. Umumnya variasi biasa bila masih dalam range 3 sigma !
2. Terinspirasi dari Duran (ahli statistik) & Deming (Pakar manajemen modern & ahli statistik) & Peter Scholtes (pakar manajemen modern)